Kasus Omicron di Jakarta Dipengaruhi Pelaku Perjalanan

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyatakan, 162 kasus varian Omicron di ibu kota mayoritas dari pelaku perjalanan luar negeri.

“Sebaran itu, kan, 162 kasus mayoritas dari pelaku perjalanan luar negeri,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dwi Oktavia di Jakarta, Selasa (4/1).

Selama ini, kata dia, pelaku perjalanan luar negeri, diberlakukan entry test yakni ketika memasuki Indonesia, dan exit test yakni saat usai masa karantina.

Jika ada hasil tes mengidap Covid-19, menurut Dwi, akan dilakukan tes genome sequencing. Fungsinya untuk mengetahui varian virus Covid yang dideritanya.

“Bukan berarti semua pelaku perjalanan positif Omicron, karena sebagian varian kan juga masih cukup banyak ya, kayak delta, kemudian varian asli juga ada,” beber dia.

Karena itu, untuk kasus transmisi lokal yang mendapat perhatian publik seerti pengusaha asal Medan yang melakukan perjalanan di Jakarta, kemungkinan tertular saat sedang berada di ibu kota.

“Kelihatannya masa penularan pas ada di Jakarta karena pengusaha ya, jadi kan banyak bertemu,” jelasnya.

Dari situ, ketahuan bahwa ada keluarga yang juga mengidapnya. Plus pekerja restoran yang sempat disinggahi mereka. Selain itu, ada kasus menyangkut petugas kebersihan Wisma Atlet.

“Jadi prinsipnya pada saat kami menemukan kasus Covid-19, maka kalau orang tersebut sudah pernah vaksin, sudah pernah Covid terus Covid lagi, kita akan terus lakukan genome sequencing-nya, pemeriksaan varian untuk tahu penyebabnya apa,” ucapnya.

Peningkatan kasus aktif di Jakarta, menurut Dwi, banyak dipengaruhi oleh hasil tes pelaku perjalanan dari luar negeri yang menjalani karantina di Jakarta. “Pelaku perjalanan yang positif cukup banyak sehingga kasus aktif meningkat,” tandasnya.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini