Intime – Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan mengganti Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Isu itu muncul seiring aspirasi reformasi Polri yang disuarakan dalam aksi massa dan organisasi masyarakat, salah satunya Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi).
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (Ketum DPP) Forkabi, Abdul Ghoni, menilai, salah satu putra terbaik yang ada di tubuh Polri adalah Wahyu Hadiningrat layak jadi Kapolri. Karena Wahyu dinilai berhasil saat memimpin Kapolres Jakarta karena itu layak jadi Bhayangkara satu.
Yang paling jadi sorotan tajam keberhasilannya, yakni bisa dengan kepala dingim mendamaikan konflik organisasi masyarakat (ormas) di Jaksel kala memimpin.
“Bahkan dia berhasil meredam konflik konfilk ormas dan Jaksel aman. Untuk tingkat kriminalitas pun, turun,” kata Abdul Ghoni kepada wartawan, Senin (15/9).
Wahyu juga berhasil menjadi Kapolres Jaksel semua kalangan atau lintas agama. Reformasi Polri memang masih harus dilakukan agar kepolisian lebih baik ke dalam. “Wahyu juga berhasil manjaga kondusifitas situasi kemanan d di Jaksel,” bebernya.
Tokoh masyarakat Betawi itu juga mengkritik keras adanya aksi demonstrasi yang berujung anarkis hingga sampai menjarah sejumlah pejabat negara. Jelas-jelas aksi tersebut merupakan melanggar aturan.
“Pukulan telak. Demonstrasi yang diwarnai penjarahan rumah pejabat, serta pembakaran kantor pemerintah dan kepolisian. Soal integritas juga tak diragukan,” ucapnya.
Putra asli Betawi ini pun memiliki keyakinan bahwa Wahyu bisa menjadi Kapolri yang mampu meredam aksi-aksi yang melanggar hukum. Sebab rekam jejaknya di dunia kepolisian sudah tak diragukan lagi dalam melibat aksi kejahatan.
Wahyu tercatat pernah menjabat sebagai Pama Polda Jabar (1993), Wakapolsekta Cirebon Selatan (1994), Kapolsek Soreang Polres Bandung (1995), Kasat Serse Polres Bandung (1997), dan Kasat Serse Polresta Bogor (1998).
Polisi asal Bandung ini juga sempat menduduki posisi sebagai Kanit III Sat I Ditreskrim Polda Jabar (2004), Kasat I Ditreskrim Polda Jabar (2006), Kasatgaswil Jabar Densus 88/Antiteror Polri, dan Kapolres Metro Bekasi (2011).
Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1992 ini juga pernah mengemban tugas sebagai Kapolres Jaksel. Kemudian di tahun 2018 ditunjuk. sebagai Wakapolda Metro Jaya
Ia juga dipercaya untuk menempati posisi jabatan sebagai Wakabareskrim Polri. Pada tahun 2021, Wahyu kemudian ditunjuk menjadi Asrena Kapolri.
Baru setelah itu Komjen Wahyu Hadiningrat diangkat sebagai Astamarena Kapolri pada 2024.
Selain itu, Wahyu Hadiningrat juga pernah mengemban tugas di Badan Intelijen Negara (BIN).
Untuk kasus besarnya, perwira tinggi asal Bandung ini pernah menangani kasus penting yakni Bom Bali II pada tahun 2005.
Oleh sebab itu, dengan menterengnya jabatan dan prestasi itu Wahyu layak menjadi Lapolri.
“Kami sebagai tokoh masyarakat Jakarta. Kami berharap wahyu jadi Kapolri,” tutupnya.