Intime – Perwakilan Komnas HAM Papua Frits Ramandey mengatakan penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) ke Camp Palapa Timur Telematika (PTT) terkait penolakan terhadap rencana pengelolaan Blok Wabu oleh Pemerintah.
“Mereka menuduh bahwa pembangunan proyek Palapa Ring itu dalam rangka menjadi sentra komunikasi untuk percepatan pembangunan Blok Wabu. Apa pun alasan mereka, atas nama kemanusiaan tindakan mereka tidak berperikemanusiaan. Selain bertentangan dengan prinsip-prinsip HAM, ini juga kejahatan kemanusiaan,” kata Frits.
Menyinggung sudah banyak korban meninggal karena kekerasan akibat sengketa pengelolaan Blok Wabu di Kabupaten Intan Jaya, Frits mendesak pihak yang terkait untuk melakukan klarifikasi mengenai rencana pengelolaan itu.
“Blok Wabu ini sudah menelan banyak korban, sudah puluhan orang meninggal baik masyarakat sipil maupun aparat TNI dan Polri, karena pertentangan soal rencana penambangan Blok Wabu. Ini perlu segera diklarifikasi,” kata Frits.
Mantan jurnalis di Papua ini juga mendorong para Bupati di wilayah Pegunungan Tengah Papua untuk ikut aktif mencegah aksi kekerasan dengan membangun komunikasi dengan KKB.
“Komnas HAM sejak 2021 mendorong agar para bupati itu aktif membangun komunikasi dengan kelompok-kelompok itu, sehingga para bupati harus berada di tempat. Sepanjang para bupati, ketua DPRD tidak bisa berkomunikasi dengan mereka, maka kekerasan akan terus terjadi berulang kali,” kata Frits Ramandey, di Timika, Sabtu.