Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) mempersiapkan debat kandidat perdana untuk para pasangan calon (paslon) yang berlaga di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
“Kami sedang melakukan survei dengan sejumlah stasiun TV untuk menentukan waktu siaran,” kata anggota KPU Depok Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (SDM), Achmad Firdaus di Depok, Kamis (17/10).
Firdaus menyebut bahwa debat pertama kemungkinan besar akan digelar pada 26 atau 27 Oktober 2024, namun jadwal pasti masih dalam proses finalisasi.
Ia menjelaskan debat direncanakan berlangsung di Kampus Jakarta Global University (JGU) di Grand Depok City (GDC), sedangkan untuk debat kedua, Universitas Islam Indonesia (UII) sedang dipertimbangkan sebagai lokasi potensial.
Lokasi ketiga yang tengah dipertimbangkan adalah Studio Alam TVRI, yang dinilai mudah diakses serta memiliki kapasitas yang memadai.
Firdaus juga mengungkapkan bahwa debat ini direncanakan akan disiarkan langsung melalui beberapa stasiun TV nasional, seperti TVOne, TVRI, dan iNews, serta disertai dengan live streaming dan siaran radio di RRI.
Ia menambahkan bahwa KPU akan menerapkan sistem ID card untuk peserta yang hadir guna menjaga keteraturan.
Meskipun jumlah peserta akan dibatasi, Firdaus menyatakan bahwa antusiasme pendukung sering kali melampaui kapasitas, seperti yang terjadi pada acara pengundian nomor urut sebelumnya.
Menurut dia walaupun dibatasi, pendukung seringkali membludak, jadi kita harus mempertimbangkan itu. Kami pastikan keamanan dan keselamatan tetap prioritas, apalagi debat akan digelar di musim hujan.
Lebih lanjut, Firdaus menjelaskan bahwa tim perumus pertanyaan akan dibantu oleh Bappeda, serta didukung oleh tim teknis lainnya untuk memastikan kelancaran acara.
Debat kandidat ini, menurut Firdaus, merupakan bagian dari strategi sosialisasi KPU Depok untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada.
“Harapannya, masyarakat bisa menjadi pemilih yang cerdas dengan mengetahui dan menilai sendiri calon-calon pemimpin sebelum mereka memilih,” tambahnya dikutip dari Antara.
Ia menegaskan bahwa meskipun debat ini adalah bagian dari sosialisasi, aspek teknis pelaksanaannya sedang dikoordinasikan secara ketat, termasuk kemungkinan pelaksanaan debat pada sore hari agar lebih nyaman bagi peserta maupun penonton.