Intime – Anggota DPR RI Mardani Ali Sera mengingatkan pemerintah agar melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto.
Ia menilai, tanpa evaluasi yang tegas dan transparan, program tersebut berpotensi bernasib sama dengan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang dinilai boros anggaran namun minim dampak terhadap kesejahteraan rakyat.
“Program Makan Bergizi Gratis bakal senasib dengan IKN kalau tidak dievaluasi secara brutal. Keduanya sama-sama menghabiskan dana besar, tapi belum tentu berdampak nyata pada kesejahteraan rakyat,” ujar Mardani dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (5/10).
Seperti diketahui, pemerintah menetapkan anggaran pendidikan dalam APBN 2026 sebesar Rp 757,8 triliun, dengan hampir separuhnya Rp335 triliun dialokasikan untuk mendukung salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto.
“Rp 335 triliun itu luar biasa besarnya. Dana sebesar itu akan terbuang sia-sia kalau kita tidak berani mengevaluasi secara kejam dan brutal. Standar terbaik harus diterapkan, korupsi harus diperangi, dan pengawasan harus dijalankan,” tegas Mardani.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menekankan pentingnya pendekatan desentralisasi dan kolaborasi dengan sekolah dalam pelaksanaan program MBG.
Menurutnya, keterlibatan langsung satuan pendidikan dan masyarakat dapat membuat program tersebut lebih efektif sekaligus menggerakkan ekonomi rakyat.
“Cara paling baik adalah desentralisasi dan kolaborasi dengan sekolah. Jadikan ini bagian dari kepedulian kita terhadap pendidikan dan kesejahteraan rakyat,” katanya.
Mardani menilai, MBG merupakan program dengan niat baik, namun keberhasilannya sangat bergantung pada tata kelola dan integritas pelaksana di lapangan.
“Program ini niatnya baik dan bisa jadi super baik kalau dikelola dengan cara yang baik, metode yang baik, pendekatan yang baik, orang yang baik, dan sistem yang baik. Karena itu, kita harus berani mengevaluasi secara kejam dan brutal,” tegasnya.
Ia menutup pernyataannya dengan pesan bahwa hasil pelaksanaan program MBG akan menjadi penentu arah masa depan bangsa.
“Hasilnya akan menentukan apakah Indonesia akan menjadi Indonesia emas atau justru Indonesia cemas,” pungkas Mardani.