Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair sudah bukan lagi pesta rakyat. Pasalnya, masuk mahal dan biaya parkir juga mahal sehingga sulit untuk masyarakat di bawah berkunjung.
Ditambah, persoalan parkir yang tidak bisa diselesaikan oleh pihak PRJ. Bahkan, Suku Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta Pusat mengaku, tidak bisa menertibkan parkir liar di PRJ atau Jakarta Fair Kemayoran (JFK).
Diketahui, pada gelaran PRJ kali ini parkir di sekitar area gedung JiExpo Kemayoran dikelola oleh organisasi kemasyarakatan (ormas) kedaerahan.
Kepala Seksi Pengendalian dan Operasional (Kasie Dalop) Sudin Perhubungan Jakarta Pusat, Suharyo menerangkan, tidak memiliki kewanangan menertibkan parkir liar PRJ
“Kami tak bisa mengambil tindakan untuk menertibkan parkir liar di kawasan tersebut lantaran bukan wilayah kami,” ucap Haryo saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis (20/6).
Haryo menjelaskan, lokasi PRJ tersebut berada Sekneg, sehingga Pemerintah Provinsi (Pemprov DKI) tidak bisa menindak parkir liar.
“Itu masuk daerah khusus, wilayah tersebut berada dibawah Setneg,” ujar Haryo.
Sebelumnya diberitakan, pengunjung PRJ mengeluhkan mahalnya tarif parkir motor di pinggir jalan. Pasalnya, tarif parkir motor yang dikenakan lama atau sebentar Rp20 ribu.
Pengunjung ditagih tarif parkir diawal, adapun lokasi parkir yang dimaksud yakni Area Parkir Motor Teh Pucuk di depan Pintu 9 JiExpo Kemayoran.
Area parkir motor tersebut dikelola oleh salah satu ormas kedaerahan.Salah satu pengunjung PRJ, Adit mengatakan, tarif parkir yang dikenakan terlalu mahal.
Sebelumya, Karena itu, tidak semua warga Jakarta bisa menikmati pesta yang diklaim sebagai menybut hari ulang tahun Jakarta, setiap tahunnya:
“Semua sudah bagus, mungkin harga tiket masuk bisa lebih di murahin,” kata Pengunjung, Elvi Novianti saat ditemui area Jakarta Fair 2024, Selasa (18/6).
Elvi mengaku, berkunjung ke Jakarta Fair bersama rombongan (keluarga) dari Jatinegara, Jakarta Timur.
Dia menyatakan, keberatan atas harga tiket masuk Jakarta Fair. Pasalnya, kata Elvi, 1 orang dikenakan biaya Rp60.000 untuk bisa berkunjung ke pameran yang sudah digelar sejak tahun 1968 itu.
“Sekarang satu orang aja udah 60 ribu. Ini saya sama rombongan udah 5 lima orang. Nah, harga segitu (60ribu) juga belum termasuk konser,” tuturnya.