Intime – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo memastikan proses pembangunan dan renovasi Sekolah Rakyat terus berjalan dan selesai sesuai jadwal pada tahun ini.
Menteri Dody menambahkan, bahwa pada bulan pembangun dan renovasi Sekolah Rakyat Tahap I rampung.
“Secara nasional, renovasi Sekolah Rakyat Tahap I telah mencapai 83 persen. Khusus Sekolah Rakyat di Sentra Handayani Jakarta Timur, progres fisiknya sudah mencapai 92%. Lokasi lainnya rata-rata mencapai 88 hingga 90%,” ujar Dody di Jakarta, Senin (30/6).
Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Prasarana Strategis telah mengalokasikan anggaran senilai sekitar Rp 1 triliun untuk renovasi 200 titik Sekolah Rakyat Tahap I yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, kementerian PU juga tengah memersiapkan pembangunan Sekolah Rakyat Tahap II.
Proyek strategis ini merupakan tindak lanjut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 yang bertujuan menyediakan pendidikan bermutu bagi anak-anak Indonesia, terutama dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
“Untuk sekolah rakyat tahap II, kami sedang meverifikasi kelayakan lokasi satu per satu, yang nantinya akan menyerap ribuan tenaga kerja,” ucapnya.
Dody menuturkan, tantangan terbesar dalam proyek ini yakni pengadaan meubelair yang bersifat customize, sehingga membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan proses fisik.
“Untuk mempercepat tahap II, pengadaan meubelair bahkan kami mulai lebih awal sebelum pembangunan fisik dilaksanakan,” ujarnya.
Program Sekolah Rakyat merupakan gagasan Presiden Prabowo Subianto, untuk memutus rantai kemiskinan dan memberikan kepastian akses pendidikan. Program ini ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin di berbagai daerah.
Peluncuran Sekolah Rakyat direncanakan dimulai pada tahun ajaran 2025/2026. Presiden Prabowo menargetkan 53 dari total 200 Sekolah Rakyat akan beroperasi secara bertahap mulai Juli 2025. Program ini diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.