Intime – Tokoh Betawi, Murodi al-Batawi mengungkapkan pentingnya pembentukan Lembaga Adat Masyarakat Betawi, karena masyarakat Betawi memiliki kekayaan budaya yang unik dan beragam, yang telah berkembang selama berabad-abad di Jakarta.
Sebab, kata dia, beberapa dekade terakhir, budaya Betawi menghadapi ancaman erosi dan kehilangan identitas, terutama di kalangan generasi muda.
“Oleh karena itu, pembentukan Lembaga Adat Masyarakat Betawi (LAMB) menjadi sangat penting untuk melestarikan dan mengembangkan budaya Betawi,” kata Murodi al-Batawi di Jakarta, Selasa (24/6).
Profesor di bidang Sejarah Peradaban Islam ini menuturkan ada lima filosofis perlunya Lembaga Adat Masyarakat Betawi yang memiliki makna mendalam, yakni. Pertama, pelestarian budaya, yang terdiri dari nilai-nilai, norma, dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Kedua, pengakuan dan penghargaan terhadap warisan leluhur, yang mencakup sejarah, budaya, dan tradisi yang telah berkembang selama berabad-abad. Ketiga, pengembangan masyarakat yang berbudaya, yang mencakup pengembangan nilai-nilai, norma, dan tradisi yang positif dan konstruktif.
Keempat, penguatan jati diri masyarakat Betawi memiliki makna sebagai wadah penguatan jati diri masyarakat Betawi, yang mencakup pengakuan dan penghargaan terhadap identitas budaya dan sejarah Betawi.
Dan, kelima yaitu simbol kebersamaan dan solidaritas yang bermakna sebagai simbol kebersamaan dan solidaritas masyarakat Betawi, yang mencakup nilai-nilai gotong royong, silaturahmi, dan rasa hormat.
Selain itu, pembentukan LAMB didasarkan pada beberapa landasan filosofis, antara lain: Pancasila, kebudayaan nasional serta Hak Asasi Manusia (HAM).
Guru Besar UIN Syarif Hidayatulla ini membeberkan tujuan pembentukan LAMB untuk melestarikan budaya Betawi, mengembangkan identitas budaya Betawi, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Betawi.
Ia menjelaskan, LAMB memiliki beberapa program yang bertujuan untuk mencapai tujuannya, yaitu pengembangan bahasa dan sastra Betawi, pelestarian adat istiadat Betawi, dan pengembangan kesenian Betawi.
Menurut dia, LAMB memiliki prospek yang cerah untuk melestarikan dan mengembangkan budaya Betawi, yakni meningkatkan kesadaran masyarakat, mengembangkan identitas masyarakat Betawi, serta meningkatkan kerja sama dengan lembaga lain.
Meskipun demikian, ada tantangan yang bakal dihadapi LAMB, antara lain kurangnya sumber daya, pengaruh globalisasi, dan kurangnya minat generasi muda.
“LAMB perlu melakukan upaya yang strategis untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan mencapai tujuannya untuk melestarikan dan mengembangkan budaya Betawi,” pungkasnya

