Pagar Stasiun Cikini Ditinggikan Karena Sering Dilompati, Dewan PSI Usul Ada JPO

Intime – PT KAI meninggikan pagar pembatas di Stasiun Cikini, Jakarta Pusat menyusul maraknya pengguna KRL yang melompati pagar, meski disediakan akses resmi.

Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI, Francine Widjojo menyarankan agar dibuat akses masuk ke stasiun yang tidak terlalu jauh dengan menyediakan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) atau pelican crossing.

Peninggian pagar sudah dimulai sejak Sabtu (9/8). Hingga Senin (11/8) sudah sekitar 70 meter pagar ditinggikan.

Francine menilai ada alasan tertentu di balik banyaknya penumpang KRL yang melompati pagar di Stasiun Cikini.

“Untuk menuju pintu masuk di bagian tengah, pejalan kaki seringkali harus menempuh jalan memutar yang cukup jauh,” ucap Francine, Rabu (13/8).

Menurut Francine, langkah KAI membuat jalan memutar juga tidak salah untuk mencegah lokasi di depan pintu masuk menjadi lokasi drop off atau pangkalan ojek dan mencegah pengguna KRL menyeberang di tempat yang tidak ditentukan.

“Selain menyebabkan kemacetan, ini juga berbahaya bagi penumpang KRL,” ujarnya.

Karena itu Francine mengusulkan solusi yang bisa diterima semua pihak ketimbang meninggikan pagar yang merusak estetika kota. “KAI dapat bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta untuk menyediakan lokasi drop-off dan pick-up,” ujarnya.

Francine juga berharap PT KAI bisa melibatkan Pemprov DKI Jakarta untuk mengkaji lokasi yang sesuai untuk JPO atau pelican crossing.

Masih menurut Francine, akses yang mudah dijangkau oleh pejalan kaki akan membuat warga semakin nyaman menggunakan moda transportasi umum.

“Dengan sendirinya akan membuat masyarakat mau berpindah ke moda angkutan umum dan meningkatkan jumlah pengguna KRL,” pungkasnya.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini