Paksakan AHY Jadi Cawapres, Partai Demokrat Manuver Bertemu PDIP

Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) tetap solid mengusung Anies Rasyid Naswdan sebagai Calon Presiden (Capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 

Meskipun, Partai Demokrat melakukan manuver politik bertemu PDIP yang telah menyorong Ganjar Prabowo sebagai Capres 2024. 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, bertemu Sekjen PDIP 

Hasto Kristiyanto untuk membahas rencana pertemuan Puan Maharani dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Kami sangat antusias membicarakan rencana pertemuan Mbak Puan dan Mas AHY, namun kami tetap menjaga etika politik dan saling menghormati posisi saat ini, masing-masing partai terkait kontestasi Pemilihan Presiden 2024,” kata Teuku Riefky dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (11/6), malam. 

Dia mengatakan pertemuan di Kawasan Blok M, Jakarta sambil menikmati makanan khas Ayam Goreng. Sekjen PDIP turut didampingi Ketua Fraksi PDIP DPR RI Utut Adianto.

“Kami diskusi santai membicarakan banyak hal mulai dari sistem demokrasi di negara kita hingga suka-dukanya mengurus partai politik,” ujarnya lagi.

Teuku Riefky menegaskan rencana pertemuan kedua tokoh muda itu akan memberikan contoh yang baik bagi generasi muda dan merupakan angin segar bagi perpolitikan di Indonesia.

Puan Maharani saat ini menjabat sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan sekaligus Ketua Tim Pemenangan calon presiden Ganjar Pranowo.

Sementara AHY merupakan Ketua Umum Partai Demokrat, sekaligus parpol pengusung calon presiden Anies Baswedan dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Pendaftaran bakal capres dan cawapres dijadwalkan pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum, Partai NasDem, Ahmad Ali menyatakan, Demokrat yang masih disebut sebagai calon rekan koalisi. Jika Partai Demokrat memaksakan AHY sebagai cawapres dari Anies, kata dia, hal tersebut sudah tak sesuai dengan prinsip Partai Nasdem yang mengutamakan pembahasan kriteria.

“Saya pernah mengatakan, kalau ada partai yang memaksakan keinginannya atau mengunci atau memberikan syarat tertentu untuk mendukung Anies, maka saya pastikan koalisi ini akan bubar, tidak akan terjadi,” ujar dia.

“Kita mencari (calon) wapres itu berdasarkan data-data yang dimiliki. Jadi, kriteria-kriteria itu adalah upaya untuk menutupi kelemahan, yang kurang dari Anies kan, jadi kita cari figur. Bagi Nasdem itu tidak penting siapa figurnya, tapi sesuai dengan kriteria yang kemudian bisa menuntun Anies menjadi pemenang,” imbuhnya. 

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini