Intime – Direktur Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, menilai keputusan Presiden Prabowo Subianto menghapus status Proyek Strategis Nasional (PSN) dari proyek pengembangan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tropical Coastland yang digarap Agung Sedayu Group, menjadi kabar baik bagi masyarakat.
Uchok menilai proyek yang digarap oleh perusahaan milik Sugianto Kusuma alias Aguan itu telah banyak menimbulkan persoalan dan pelanggaran aturan.
“Rakyat menyambut rasa gembira ketika presiden Prabowo Subianto menghapus proyek pengembangan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tropical Coastland dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek ini terlalu banyak melanggar peraturan seperti tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW),” kata Uchok kepada wartawan di Jakarta, Selasa (14/10).
Menurut Uchok, selama ini proyek-proyek yang dikerjakan oleh Agung Sedayu Group justru menimbulkan keresahan di masyarakat.
Ia menuding, sebagian proyek tersebut berdampak negatif terhadap lingkungan dan menimbulkan korban di tingkat masyarakat kecil.
“Aguan ini lucu, masa laut mau dikapling seenaknya tanpa melihat banyak peraturan yang dilanggar,” ujarnya.
Uchok berharap keputusan Presiden Prabowo tidak berhenti di atas kertas, melainkan benar-benar ditegakkan di lapangan. Ia meminta agar seluruh aktivitas yang tidak sesuai ketentuan di wilayah proyek tersebut segera dihentikan.
“Dengan dibatalkannya proyek kapling laut ini, saya minta supaya segera dibersihkan pagar laut tersebut. Presiden jangan hanya tegas di atas kertas, tapi juga di lapangan,” tegasnya.
Sebelumnya, pemerintah resmi mencabut status PSN dari proyek pengembangan PIK 2 Tropical Coastland. Keputusan tersebut merupakan bagian dari evaluasi terhadap sejumlah proyek PSN yang dinilai tidak memenuhi syarat atau menimbulkan dampak negatif terhadap tata ruang dan lingkungan.
