Prabowo Contohkan Sikap Pemimpin Ideal dengan Mengakui Kekurangan

Intime – Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan Presiden Prabowo Subianto adalah pemimpin yang dibutuhkan karena berani mengakui kekurangan, dalam konteks kekurangan soal komunikasi publik pemerintah.

Menurut dia, hal itu menunjukkan bahwa Prabowo mau menerima kritik dan masukan dari publik. Dia pun menilai bahwa sikap mau mengakui kesalahan adalah hal positif yang dicontohkan oleh Prabowo.

“Nah ini kan terbuka. Berarti teman-teman media, masyarakat, aktivis, masyarakat sipil, akademisi, silakan ada masukan, berikan masukan,” kata Herzaky saat menghadiri agenda diskusi The Yudhoyono Institute bertajuk Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan, dan Ekonomi Global di Jakarta, dikutip Antara, Minggu (13/4).

Dia mengatakan bahwa evaluasi terkait komunikasi publik itu pasti akan ada. Bagaimanapun, kata dia, pemerintahan Prabowo Subianto baru terbentuk dalam waktu enam bulan.

Maka dari itu, Prabowo pun sebelumnya sudah mengadakan retreat Kabinet Merah Putih di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, untuk meningkatkan soliditas seluruh jajaran kabinetnya.

“Kadang-kadang kita namanya kan kalau tidak ada kesalahan di awal, kan kita tidak bisa memperbaiki diri lebih baik lagi ke depannya,” kata dia.

Di samping itu, dia menilai bahwa komunikasi Presiden secara internal terhadap kabinetnya cukup baik. Hal itu, kata dia, terbukti dari Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan sekaligus Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono yang sering bertemu dengan Prabowo untuk meminta arahan dalam kebijakan.

Menurut dia, komitmen Prabowo untuk terbuka untuk menerima masukan sudah disampaikan sejak masa kampanye di Pilpres 2024. Karena, dia menilai, bahwa Prabowo hanya mementingkan kepentingan rakyat, bangsa, dan negara.

“Alhamdulillah, bagus kok. Makin ke sini komunikasinya makin bagus menurut kami ya,” katanya.

Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto mengakui bahwa komunikasi dari pemerintah yang dipimpinnya kurang baik dan hal itu menjadi tanggung jawabnya sebagai pemimpin.

Hal itu disampaikan Presiden Prabowo saat menghadiri acara sarasehan ekonomi bertajuk Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Gelombang Tarif Perdagangan yang dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari ekonom, perwakilan investor, hingga pemimpin redaksi media.

“Saya sadar dalam beberapa minggu lalu bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin memang agak kurang. Dan itu adalah tanggung jawab saya,” kata Prabowo pada acara Sarasehan Ekonomi bersama Presiden Republik Indonesia di Jakarta, Selasa (8/4).

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini