Intime – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan publik yang merata bagi seluruh warga, termasuk yang tinggal di wilayah kepulauan.
Pramono mengakui, banyak wisatawan mancanegara dari Korea dan Australia, yang tertarik terhadap nilai-nilai historis dan lingkungan alami kawasan Pulau Onrust, Kepulauan Seribu.
“Banyak turis asing yang tertarik dengan nuansa natural karena menjadi bagian dari memori mereka. Tapi kita belum menyiapkannya secara optimal. Karena itu, saya meminta Dinas Kebudayaan agar visualisasi sejarah ditampilkan secara lebih menarik dan informatif,” ujar Pramono Anung, saat melakukan kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu, pada Jumat (4/7).
Pramono menekankan pentingnya pengalokasian anggaran untuk pengembangan wisata edukatif di Pulau Onrust, termasuk modernisasi penyampaian informasi sejarah agar tidak hanya disampaikan secara manual.
“Penjelasan sejarah sebaiknya bisa dilakukan secara visual. Ruangannya juga bisa ber-AC dan tetap menjaga keaslian peninggalan masa lalu. Salah satu kelebihan Pulau Onrust ini adalah kualitas airnya yang sangat baik,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pramono turut meresmikan dua kapal wisata tambahan, yaitu Paus 2 dan Paus 3, yang akan melayani rute wisata ke Pulau Cipir, Onrust, dan Bidadari.
“Kami menambah dua kapal khusus untuk melayani rute wisata di Kepulauan Seribu. Seluruh warga Pulau Seribu memang sudah bisa naik Transjakarta atau Transjabodetabek secara gratis. Namun, biaya transportasi dari pulau ke daratan masih cukup tinggi. Ini yang akan kami evaluasi dan perbaiki,” paparnya.
Pramono juga menegaskan tidak boleh ada perlakuan diskriminatif dalam hal akses dan biaya transportasi bagi warga kepulauan.
“Dari semua masukan, rata-rata warga Pulau Pramuka, Tidung, Kelapa, dan lainnya menyampaikan bahwa biaya ke darat masih relatif tinggi. Ini harus menjadi perhatian dan segera dicari solusinya,” tutupnya.