Intime – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meluncurkan Tunnel Boring Machine (TBM) 1 Fase 2A MRT Jakarta di Project Site Stasiun Harmoni, Jakarta Pusat, pada Jumat (9/5).
Mesin bor terowongan (tunnel boring machine) pertama tersebut difungsikan untuk memudahkan pembangunan tunnel bawah tanah sepanjang 1,195 meter, sebagai bagian dari milestone pekerjaan MRT Jakarta Fase 2A untuk Contract Package 202 dari Harmoni sampai Mangga Besar.
Pramono mengapresiasi terutama Duta Besar Jepang untuk Indonesia, PT MRT Jakarta, serta para kontraktor atas kolaborasi mendukung perkembangan proyek MRT Jakarta. Ia pun menargetkan MRT Jakarta Fase 2A dapat beroperasi pada 2029.
“Sehingga, pengerjaan ini melengkapi kelanjutan dari keberhasilan operasional sebelumnya, yang menghubungkan Lebak Bulus hingga Bundaran HI,” ujar Pramono.
Pramono menuturkan, kemacetan masih menjadi salah satu tantangan yang dihadapi Jakarta. Oleh karena itu, kehadiran MRT Jakarta Fase 2A diharapkan dapat mewujudkan sistem transportasi yang lebih terintegrasi dan efisien, sehingga mendorong masyarakat untuk beralih dari transportasi pribadi ke transportasi publik.
“Ke depannya pembangunan transportasi berbasis rel di Kota Jakarta akan terus dikembangkan untuk menyediakan pilihan transportasi yang ramah lingkungan dan nyaman untuk masyarakat Jakarta,” imbuhnya.
Pramono berharap, kerja sama yang terjalin antara Indonesia dan Jepang, khususnya melalui Shimizu-Adhikarya Joint Venture (SAJV) dapat berjalan dengan baik. Menurutnya, atensi dan dukungan berkelanjutan dari Pemerintah Jepang sangat diperlukan agar penyelesaian MRT Jakarta Fase 2A, serta contract package lainnya berjalan sesuai target.
“Semoga pengerjaan proyek ini dapat berjalan dengan baik demi menghadirkan fasilitas transportasi umum yang modern, efisien, dan ramah lingkungan bagi masyarakat, serta menjadikan Jakarta sebagai kota global yang berkelanjutan,” pungkas Pramono.
Sementara itu, Duta Besar Jepang Masaki Yasushi mengatakan, peluncuran TBM 1 ini dinilai sebagai progres terbesar yang pernah dilakukan Pemprov DKI dengan Pemerintahan Jepang.
Menurutnya, dengan mesin bor ini akan memudahkan proses pembangunan jalur bawah tanah dengan tingkat keamanan maksimal, sehingga pekerjaan MRT Jakarta dapat berjalan lebih lancar.
Ia berharap, pengerjaan MRT ini bisa meningkatkan roda perekonomian di Jakarta. Sehingga, mobilitas warga Jakarta yang tinggi bisa menikmati hasil dari transportasi terintegrasi yang berkelanjutan ini.
“Saya percaya perusahaan Jepang akan memberikan dukungan penuh dengan berbagai kebutuhan mesin dan para insinyur yang mumpuni demi menyukseskan proyek pembangunan MRT di Jakarta ini,” pungkas Dubes Masaki Yasushi.