Jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta tuntas pada 16 Oktober 2022. Hingga 2024, Jakarta akan dipimpin Pejabat (Pj) Gubernur yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo.
Nama Heru Budi Hartono sering muncul untuk ditetapkan sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta. Saat ini, Heru Budi Hartono menjabat sebagai Kepala Sekretriat Kepresidenan.
Selain memiliki rekam jejak baik sebagai birokrat di lingkungan Pemprov DKI, Heru Budi Hartono dinilai memiliki chemistry dengan Presiden Joko Widodo.
Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Syarif meyakini, Presiden Joko Widodo, tidak gegabah dalam menentukan Pj Gubernur DKI Jakarta. Dia menilai, Heru Budi Hartono memiliki pengalaman yang baik untuk menata Jakarta ke depan.
“Pak Jokowi ini kan sering bikin kejutan, tidak mau ramai-ramai. Syukur-syukur Heru bisa jadi PJ Gubernur DKI Jakarta nanti, karena dia berpengalaman menjadi wali kota Jakarta Utara, Kepala BPAD sehingga mengerti segala permasalahan di Jakarta,” ujar Syarif kepada wartawan, Selasa (23/8).
Meski demikian, Syarif meyakini akan ada nama baru untuk mengisi Pj Gubernur DKI Jakarta. Salah satunya adalah Bahtiar, Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri. Menurutnya, Bahtiar memenuhi syarat untuk menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta.
“Bahtiar juga memenuhi syarat. Dia eselon I dan lebih pas karena memahami masalah politik dan pemerintahan umum. Resiko politik tidak besar, karena tidak ada konflik interes,” katanya.
Terlebih, ungkapnya, Pj Gubernur DKI Jakarta harus menjaga stabilitas politik di Ibu Kota negara saat tahun politik. Menurutnya, Bahtiar dikenal aktif dalam merumuskan berbagai regulasi yang terkait pilkada dan pemilu 2019 dan pelaksanaan Pilkada Serantak 2020 lalu.