Pertarungan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2024 selalu menjadi perhatian sorotan. Sebab, tokoh nasional maupun lokal tidak segan langsung turun ikut bertarung.
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari, melihat, peta bakal calon potensial pada pemilihan orang nomor satu di ibu kota 2024 masih sangat cair.
Nama-nama yang kuat masih nama calon lama seperti Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), hingga Agus Harimurti Yudhoyono.
Hal itu, disampaikan Qodari menanggapi pernyataan Ketua Dewan Penasehat Fraksi Gerindra DPRD DKI, Mohamad Taufik. Dia mengaku, akan mendorong partai segera membahas isu bakal calon tersebut.
Sebab, menurut dia, nama potensial adalah seperti Anies Baswedan, Wagub Ahmad Riza Patria, Bahlil Lahadalia, hingga Airin Rachmi Diany.
“Ini menarik ya, karena nama-nama sudah mulai muncul. Tetapi saya kira masih dinamis,” ucapnya, di Jakarta Rabu (5/1).
Menurut dia, ada beberapa faktor yang menyebabkan ketidakpastian. Pertama, suara parpol pengusungnya masih dinamis karena tergantung pada hasil Pemilu 2024 yang akan dilakukan beberapa bulan sebelum gelaran Pilkada Serentak 2024.
“Pilkada Jakarta ini partainya masih belum pasti. Bisa saja misalnya PSI naik lagi, sehingga potensial mengajukan calon. Misalnya bisa juga PKS suaranya naik, itukan juga mempengaruhi calon. Jadi ini masih sangat cair,” ujarnya.
Nama-nama dengan elektabilitas tinggi adalah yang pernah maju dalam kontestasi Pilgub DKI 2017. Misalnya, Anies Baswedan dan Ahok. Minimal dia sudah dikenal oleh masyarakat di Jakarta.
Nama-nama lain yang baru muncul seperti Bahlil, Airin, Sahroni, dinilai masih belum setinggi tiga nama yang disebutnya tadi.
“Bahkan Riza Patria pun masih dinamis, karena dia Wagub pengganti dan relatif baru menjabat,” imbuhnya.
Untuk nama Tri Rismaharini, Qodari menilainya masih belum muncul sebagai calon yang potensial. Sebab PDI Perjuangan, partainya Risma, memang belum menyebutkan atau mengumumkan namanya untuk maju sebagai calon.