Zita Anjani Sebut Butuh Kerja Sama Semua Pihak untuk Atasi Banjir Jakarta

Banjir masih menjadi permasalahan yang belum bisa dituntaskan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani mendorong tingkat kepedulian semua pihak terhadap persoalan banjir.

“Banjir Jakarta enggak boleh dilupakan. Kerja sama semua pihak terkait dibutuhkan untuk membuat Jakarta yang bebas banjir,” ujar Zita dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (11/1).

Isu lingkungan, menurut politisi PAN itu, kini masih kerap disepelekan oleh banyak pihak. Seperti isu penggunaan plastik sekali pakai dan pengelolaan sampah.

Salah satu cara mengurangi sampah, sambung Zita, melalui penyampaian informasi terkait daur ulang di setiap rumah. Apalagi, Jakarta menghasilkan 7 ribu ton sampah per hari.

Karena itu, harap Zita, Pemprov DKI bisa lebih fokus pada isu lingkungan. Sehingga masyarakat turut berperan aktif lewat pemilahan sampah. Termasuk mengurangi penggunaan kemasan plastik sekali pakai.

“Padahal beberapa tahun lalu sempat tren memelihara tanaman, sayangnya tidak diikuti tren mendaur ulang sampah organik yang bisa jadi pupuk,” tandas Zita.

Di sisi lain, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memberikan peringatan kepada warga di tiga wilayah Jakarta. Sebab, terdapat potensi banjir pada tanggal 11 Januari 2024. BPBD meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji menekankan, ketiga wilayah dimaksud yakni Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.

Meliputi, Kecamatan Kalideres dan Cengkareng, Jakarta Barat. Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, dan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kecamatan Ciracas, Cipayung, dan Jatinegara, Jakarta Timur.

“Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur masuk dalam kategori waspada maka perlu diantisipasi potensi banjir,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji kepada wartawan di Jakarta, Kamis (11/1).

Peringatan tersebut didasarkan analisis prediksi berdasarkan dampak yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Satgas Banjir Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan aplikasi penilaian risiko bencana InaRisk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Masyarakat pun diimbau waspada dan siaga guna mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem. Selain itu, memantau informasi terkini melalui situs pemantau banjir di https://pantaubanjir.jakarta.go.id/peta-banjir-berbasiskan-rt.

Bahkan, warga bisa menghubungi pusat bantuan (call center) Jakarta Siaga melalui nomor 112. Sebagai langkah antisipatif, BPBD DKI Jakarta telah menyiagakan 267 petugas yang memiliki keahlian mengevakuasi warga saat situasi darurat.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini