1.500 Personel Polri Dikerahkan Bantu Penanganan Bencana Sumatra

Intime – Mabes Polri menyiapkan 1.500 personel untuk memperkuat penanganan usai bencana banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

Wakapolri Komjen Pol. Dedi Prasetyo menyampaikan penambahan personel itu untuk merespons kebutuhan sumber daya manusia (SDM) serta sarana dan prasarana di lapangan.

“Polri mempersiapkan kembali, memberangkatkan pasukan, termasuk peralatan-peralatan pendukung lainnya yang setelah kita lakukan evaluasi selama satu bulan ini, maka diperlukan itu,” katanya di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Jumat (26/12).

Dedi merincikan, dari jumlah tersebut, sebanyak 600 personel dari dua batalyon Brimob Polri akan ditempatkan di Aceh Tamiang dan Aceh Utara, sementara 900 sisanya adalah personel Brimob Nusantara dari Polda Aceh, Polda Sumatera Selatan, Polda Banten, Polda DI Yogyakarta, Polda NTB, Polda Kalimantan Timur, dan Polda Sulawesi Selatan.

Adapun Polri, sambung dia, telah mengerahkan 8.613 personel untuk memperkuat penanganan bencana.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 7.614 personel berasal dari Polda Aceh, Polda Sumatera Utara, dan Polda Sumatera Barat, sedangkan sisanya yang sebanyak 999 personel merupakan BKO dari Mabes Polri.

Ia melanjutkan, selain ribuan personel yang bekerja di lapangan, Polri juga mengerahkan tenaga kesehatan, tim trauma healing (pemulihan trauma), dan tim Disaster Victim Identification (DVI).

“Untuk mendukung pemulihan masyarakat, saat ini terdapat 43 tenaga kesehatan, 82 personel trauma healing, serta tim DVI yang terus bekerja, khususnya di Sumatera Utara, di mana masih terdapat beberapa jenazah yang dalam proses identifikasi DNA,” katanya.

Dalam aspek pemenuhan kebutuhan dasar, Dedi menekankan pentingnya penyediaan air bersih melalui pembangunan sumur bor.

“Sesuai arahan Bapak Kapolri, penambahan sumur bor menjadi perhatian utama. Target kita sekitar 300 titik. Saat ini sudah tersedia 238 titik, dengan 84 sumur bor beroperasi dan sisanya masih dalam proses pengerjaan,” ujarnya.

Polri, sambung dia, juga telah mendirikan 91 posko tanggap bencana di tiga provinsi tersebut serta melayani kebutuhan kesehatan masyarakat terdampak.

Hingga saat ini, sebanyak 37.867 warga telah mendapatkan layanan kesehatan dengan keluhan terbanyak berupa demam, batuk, diare, gangguan kulit, dan gangguan pencernaan.

“Hal-hal ini menjadi prioritas kami. Selain penanganan fisik, kami juga memperkuat pengendali lapangan agar koordinasi dengan pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan berjalan efektif,” katanya.

Jenderal polisi bintang tiga itu menegaskan bahwa Polri akan terus melakukan perbaikan dan penguatan sesuai arahan Kapolri.

“Polri harus selalu hadir di tengah-tengah masyarakat, terutama dalam situasi bencana. Ini adalah bagian dari tugas kemanusiaan dan pengabdian kami kepada bangsa dan negara,” ucapnya.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -
- Advertisement -spot_img