Aini, hanyalah satu dari sekian banyak barista yang sukses membuat pelanggan candu dengan racikannya. Di kawasan Nagayo, Batam, Kepulauan Riau namanya sangat dikenal.
Haerullah
Sosok perempuan kecil itu sedang melayani banyak pelanggan. Tangan kecilnya terlatih meracik kopi. Lentik jari-jemari, Aini, terkenal meracik kopi ala sanger Aceh.
Bahkan, di kawasan Nagoya, Batam, tempat di mana para pelancong mampir untuk rehat sebentar. Sekedar Mencicipi kopi Morning Bakrie yang kesohor seantero Batam.
Tiba, sosok Aini yang kami lihat. Umurnya mungkin baru 17 tahun. Kopi yang diracik “eih mantab kali Kata orang Batak,” selorohnya.
Tapi, siapa sangka dibalik tangan kecil yang terampil itu. Sosok aini. Ternyata pandai menjoke ala Sumatra yang membuat orang terkekeh mendengarnya.
Sebagai anak muda, barista dan pintar melucu itu kan sesuatu banget bukan. Saat ditanya soal kopi dan jenisnya.
Seorang teman bertanya padanya. Eh, kopi apa yang kau masak? Jawab Aini, ini kopi eca-eca. Penasaran atas istilah itu.
Saya bertanya apa itu kopi eca-eca? “Itu kopi Palsu,” timpalnya.
Ah, mana ada kopi palsu celetuk seorang teman. Kopi itu cuma ada dua jenis Robutsa apa Arabika. Aini, langsung nyosor ituloh pak kopi eca-eca masuknya kopi beneran yang dijual dan kami memasaknya nga pakai kopi palsu!!
Selesai menikmati kopi dan hendak ingin membayar. Aini, melontarkan pertanyaan?
Bapak rombongan Jakarta yah? Iyah jawab kami . Acara reuninan, yah, pak? Kok tau! timpal seorang seorang teman, Iyah pak.
Bapak ku kan kerjaannya reunian terus. maka aku tau. Kalau di tempat ini banyak orang kumpul pasti lagi reunian. Sotoy banget barista ini, pengen nimpuk rasanya pakai roti bakrie.
Mendengar celetukan Aini. Kami tertawa semua. Anak Wong kito ini ada bakat. Di samping pandai meracik kopi saring, barista mungkil ini pintar ngebanyol juga. Aah Dasar barista kopi eca-eca (kopi palsu).