Agus Pambagio: Skandal Whoosh Bisa Bongkar Banyak Nama Besar yang Diduga Terlibat

Intime – Analis kebijakan publik sekaligus pakar transportasi Agus Pambagio kembali melontarkan kritik keras terhadap proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh, yang menurutnya sejak awal dipenuhi kejanggalan kebijakan dan pelanggaran etika pemerintahan.

Alumnus The George Washington University, Amerika Serikat, ini menyebut sudah hampir seratus hari ia terus-menerus berbicara mengenai berbagai kejanggalan proyek strategis nasional tersebut.

“Hari ini hari ke-97 saya bicara soal Whoosh. Sedikit melelahkan, tapi ya risiko,” ujar Agus dalam Seri Diskusi Kebangsaan bertema “Skandal Whoosh: Pintu Masuk Bongkar Korupsi Jokowi” yang digelar Strategi Institute di Gedung Gerakan Bhineka Nasionalis (GBN), Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (5/11)

Agus menjelaskan, kejanggalan sudah terlihat sejak tahap awal perencanaan ketika pemerintah secara tiba-tiba mengalihkan proyek dari Jepang ke China. Padahal, menurutnya, Jepang telah menyiapkan studi kelayakan dan rancangan teknis yang lebih matang.

“Secara kriminal mungkin tidak salah, tapi secara etika kebijakan itu tidak elok. Jepang sudah siap, sudah menyusun studi lengkap. Tapi tiba-tiba berubah begitu saja,” tegas Agus.

Mantan Dewan Komisaris PT Pelindo III itu juga menceritakan pernah dipanggil oleh pihak pemerintah setelah kritiknya soal proyek Whoosh ramai dibicarakan publik.

Dalam pertemuan itu, Agus menegaskan bahwa ia bukan anti terhadap kemajuan teknologi, namun menolak kebijakan yang dinilai tidak tepat arah.

“Saya ditanya apakah saya mendukung teknologi. Saya bilang mendukung. Tapi mendukung teknologi bukan berarti membenarkan keputusan yang bermasalah,” ujarnya.

Agus kemudian menyoroti sejumlah persoalan yang mencuat selama pembangunan proyek, mulai dari pembengkakan biaya (cost overrun), perubahan spesifikasi teknis, hingga tunggakan pembayaran lahan dan subkontraktor yang belum terselesaikan.

“Anggarannya keluar, tapi ada tanah dan subkontraktor yang belum dibayar. Itu saja sudah bicara banyak,” kata Agus.

Ia bahkan tak ragu menyebut proyek tersebut sebagai “busuk sejak awal” karena menurutnya banyak kejanggalan dibiarkan tanpa koreksi yang tegas.

“Saya bilang proyek ini busuk sejak awal. Kalau sudah busuk di depan, kenapa diteruskan? Harusnya ditolak. Tapi tetap jalan. Itu masalahnya,” ujarnya.

Menutup pemaparannya, Agus menegaskan bahwa pengusutan proyek Whoosh hingga tuntas akan membuka keterlibatan banyak pihak di balik kebijakan tersebut.

“Kalau ini dibuka, banyak yang kena. Pertanyaannya cuma satu: berani atau tidak,” tandasnya.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini