Bikin Macet Parah Kamis Lalu, Pramono Tegur Keras Pengelola Pelabuhan Tanjung Priok

Intime – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung memerintahkan Dinas Perhubungan (Dishub) untuk memberikan teguran keras kepada Pengelola Pelabuhan Tanjung Priok akibat kemacetan parah Kamis lalu di sekitar kawasan tersebut.

Hal itu ditegaskan Pramono agar pihak pengelola tidak lagi mengulangi kesalahan yang berdampak terhadap pengguna transportasi lainnya di Jakarta.

“Saya sudah meminta Kepala Dinas Perhubungan atau kalau perlu saya sendiri, akan memberikan peringatan sekeras-kerasnya ke pengelola pelabuhan. Yang penting ini tidak boleh terjadi kembali,” kata Pramono yang dikutip Minggu (20/4).

Ia pun menyampaikan permohonan maaf pada semua pihak yang terdampak kemacetan di sekitar kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

“Karena ini terjadi di Jakarta, sebagai Gubernur Jakarta, saya bertanggung jawab,” ucapnya.

Menurut Pramono, walau sebenarnya pengelolaan Pelabuhan Tanjung Priok sama sekali tidak ada hubungan dengan Pemprov DKI Jakarta, namun dampak kemacetan yang ditimbulkan mengular hingga ke sejumlah kawasan. Bahkan kemacetan yang terjadi sejak dua hari lalu masih berlangsung hingga hari ini.

Dijelaskan Pramono, kejadian kemacetan yang mengular hingga ke sejumlah kawasan di Jakarta itu dipicu overload arus keluar masuk kendaraan trailer ke kawasan pelabuhan.

Informasi yang didapatnya dari Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo menyebut sejak Kamis lalu, dari kapasitas maksimal 2.500 kendaraan, nyatanya kawasan Pelabuhan Tanjung Priok diakses hingga 7.000 truk trailer setiap harinya.

Hal itu disebabkan pihak pengelola berupaya memaksimalkan waktu libur panjang selama tiga hari untuk aktivitas pengiriman barang sebagai pengganti dari masa libur lebaran kemarin.

Hal ini, sambung Pramono, menunjukkan ketidakprofesionalan pengelola pelabuhan sehingga memicu kemacetan yang mengular ke sejumlah kawasan di Jakarta.

Meski pihak pengelola pelabuhan telah meminta maaf secara terbuka kepada semua pihak, kejadian ini ditegaskan Pramono harus menjadi pelajaran dan tidak boleh terulang lagi.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini