Intime – Ketua Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI, Ahmad Heryawan menyatakan dukungan terhadap tuntutan Aliansi Pengemudi Online Bersatu (APOB) yang meminta potongan biaya layanan aplikasi transportasi daring diturunkan dari 15 persen menjadi 10 persen.
Menurut Heryawan, aspirasi tersebut wajar karena potongan yang berlaku saat ini cukup memberatkan pengemudi, apalagi ditambah dengan iuran jaminan sosial.
“Potongan sekarang sekitar 15 persen, ditambah jaminan sosial 5 persen dari pendapatan. Totalnya 20 persen,” ujarnya di Jakarta, Jumat (12/9).
Ia menilai penurunan potongan tidak akan merugikan perusahaan aplikator, mengingat volume transaksi harian yang sangat besar. “Aplikator tetap untung, tetapi kesejahteraan pengemudi juga harus diperhatikan,” tegasnya.
Selain soal potongan, APOB juga menyoroti kebijakan paket hemat yang dinilai merugikan pengemudi. Pasalnya, algoritma aplikasi dianggap lebih menguntungkan pengguna yang memilih layanan prioritas, sehingga pengemudi sulit mendapatkan pesanan bila tidak ikut program tersebut.
APOB juga meminta tata kelola kemitraan tidak hanya dipusatkan di Jakarta, melainkan sebagian diserahkan ke daerah agar aspirasi pengemudi bisa ditangani lebih cepat di tingkat lokal.
Menanggapi hal itu, Heryawan menyampaikan BAM akan segera mengundang pihak aplikator, kementerian terkait, serta BPJS Ketenagakerjaan untuk membahas solusi.
“Langkah selanjutnya kami akan gelar forum grup diskusi (FGD) dan mengundang aplikator untuk mencari solusi terbaik. Harapannya keputusan ini bisa lebih cepat karena BAM menerima aspirasi lebih cepat daripada mekanisme biasa,” jelasnya.
Ia juga berharap BAM ke depan bisa memiliki kewenangan lebih besar agar rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar dapat menghasilkan keputusan mengikat.