Efek Kemenangan Trump, Harga Bitcoin Meroket hingga Rp 1,2 Miliar

Pada Senin (11/11), sekali lagi mencetak rekor tertinggi baru dengan mencapai angka USD $81.500, atau sekitar Rp1,28 miliar.

Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 6% hanya dalam kurun waktu 24 jam terakhir. Kenaikan ini menandai lonjakan yang luar biasa dalam nilai Bitcoin, yang selama sepekan terakhir telah mengalami apresiasi harga hingga 18%.

Tren peningkatan ini mencerminkan minat dan kepercayaan yang semakin kuat dari para investor terhadap Bitcoin sebagai aset digital yang berharga.

Peningkatan harga ini juga didorong oleh berbagai faktor, termasuk meningkatnya adopsi oleh institusi keuangan besar dan ketidakpastian ekonomi global yang membuat Bitcoin semakin dipandang sebagai aset lindung nilai yang aman.

Selain itu, volume perdagangan harian Bitcoin mengalami lonjakan signifikan hingga 175%, dengan nilai transaksi mencapai US$84,2 miliar atau setara dengan Rp1,319 triliun, menurut data dari CoinMarketCap. Kapitalisasi pasar Bitcoin juga mengalami peningkatan sebesar 6%, mencapai USD $1,62 triliun atau sekitar Rp25.385 triliun.

Peningkatan harga Bitcoin ini juga memicu likuidasi besar-besaran pada posisi short di pasar derivatif kripto. Trader yang mempertaruhkan penurunan harga mengalami likuidasi yang mencapai USD $135 juta atau sekitar Rp2,1 triliun, dari total likuidasi sebesar USD $170 juta atau sekitar Rp2,6 triliun, berdasarkan data dari Coinglass.

Kenaikan harga Bitcoin tidak hanya memberikan dampak besar pada koin itu sendiri, tetapi juga memicu reli di pasar kripto secara luas. Ether (ETH), misalnya, mencapai harga USD $3.200 untuk pertama kalinya sejak Juli, mencatatkan kenaikan sebesar 2,5% dalam 24 jam terakhir. Selain itu, Solana (SOL) dan BNB (BNB) juga mengalami peningkatan signifikan, masing-masing sebesar 5% dan 2%. Kenaikan ini menunjukkan sentimen positif yang meluas di antara berbagai aset kripto utama.

Di sektor altcoin, lonjakan harga lebih terlihat jelas pada koin-koin tertentu, terutama pada memecoin seperti Dogecoin (DOGE) dan Shiba Inu (SHIB). Dogecoin mencatat kenaikan harga sebesar 30%, sementara Shiba Inu meningkat 22%. Peningkatan signifikan ini menunjukkan minat dan antusiasme yang terus berkembang di antara investor terhadap memecoin, yang sering kali dianggap sebagai investasi spekulatif namun tetap populer di kalangan komunitas kripto.

Bahkan, performa luar biasa Dogecoin telah menyebabkan aset ini melampaui XRP dan USDC dalam hal kapitalisasi pasar, menjadikannya aset kripto terbesar keenam berdasarkan metrik tersebut.

Kenaikan Dogecoin ini mempertegas daya tariknya yang unik dan kekuatan komunitas pendukung yang solid. Secara keseluruhan, lonjakan harga Bitcoin telah menciptakan efek riak yang memperkuat reli di seluruh pasar kripto, mendorong kenaikan harga dan minat yang meluas pada berbagai aset digital.

Sejak pemilu, optimisme di pasar kripto meningkat dengan terpilihnya Donald Trump yang akan menggantikan Presiden Joe Biden pada Januari 2025. Kemenangan Trump ini membawa harapan baru bagi industri kripto di AS, mengingat sikap pro-kriptonya yang diharapkan dapat mendorong kebijakan yang lebih mendukung sektor ini.

Trump telah mengusulkan perubahan kepemimpinan di Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC), yang saat ini dipimpin oleh Gary Gensler. Di bawah Gensler, SEC telah menindak sejumlah bursa kripto besar seperti Coinbase dan Kraken. Perubahan ini diharapkan mengurangi tekanan regulasi terhadap industri kripto.

Trump berkomitmen menjadi “presiden kripto,” dengan janji menghapus regulasi anti-kripto dan menciptakan kebijakan ramah inovasi. Ia mengakui pentingnya sektor kripto bagi masa depan AS dan bertekad mengurangi hambatan regulasi yang menghalangi pertumbuhannya.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini