Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menyatakan, sosok Ketua Tim Pemenangan Nasional Pasangan Capres Anies Baswedan dan Cawapres Muhaimin Iskandar pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 harus berdiri di antara partai pengusung.
“Kandidat capres-cawapres Anies-Muhaimin ini telah mendaftarkan ke KPU (Komisi Pemilihan Umum). Tapi sosok ketua tim pemenangan pasangan AMIN (Anies-Muhaimin) belum ditentukan,” kata Ujang di Purwakarta, Minggu (22/10).
Ia menyebutkan bahwa partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan dikabarkan sudah mengusulkan beberapa nama. Namun belum diketahui sosok ketua tim pemenangan pasangan Anies-Muhaimin.
Menurut dia, dibutuhkan sosok yang berdiri di tengah-tengah, yakni di antara partai pengusung. Sehingga sang ketua tim ini dapat diterima oleh semuanya.
“Selain dari partai, nama lain dari non-partai bisa saja jadi pertimbangan lain. Itu menjadi kompromi agar menjadi penengah dan sudah sejak awal, menjadi koordinator tim delapan dan juru bicara. Semuanya bisa kalau mencapai kesepakatan,” katanya dilansir dari Antara.
Ujang menyebutkan kalau sosok atau tokoh yang diusulkan harus memiliki kapasitas untuk menjadi ketua tim pemenangan AMIN, dan yang penting didukung oleh partai koalisi.
Beberapa nama memang muncul sebagai Ketua Tim Pemenangan, mulai dari Wakil Ketua Umum Nasdem, Ahmad Ali, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, Pengusaha Rusdi Kirana, Mantan Menteri ESDM Sudirman Said hingga beberapa nama pengusaha dan purnawirawan TNI-Polri pendukung Amin
Sebelumnya, sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsy menyebutkan ketua tim pemenangan AMIN harus memiliki kriteria berkemampuan manajerial dan berkelas, dan sosoknya bisa berasal dari internal partai atau pihak eksternal.
Sementara itu, Anies-Muhaimin menjadi pasangan bakal capres dan bakal cawapres pertama yang mendaftarkan diri mereka pada hari pertama pendaftaran ke KPU dibuka. Pasangan itu saat ini didukung Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang terdiri atas NasDem, PKB, dan PKS.
Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden ini dijadwalkan pada 19-25 Oktober 2023.