Intime – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung secara resmi meluncurkan program try out siswa penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) kelas XII untuk mempersiapkan penerima untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
“Ini adalah program yang sangat baik sekali, di mana para siswa penerima KJP yang jumlahnya kurang lebih 472 siswa, mereka diberikan kesempatan untuk try out, belajar persiapan masuk ke perguruan tinggi,” ujar Pramono, di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Selasa (21/10).
Jakarta Timur menjadi daerah pertama yang menginisiasi program ini, dengan peluncuran perdana yang diikuti oleh 472 siswa KJP kelas XII secara hybrid.
Pramono menegaskan bahwa Pemprov DKI tetap berkomitmen melanjutkan program KJP dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) meskipun terjadi penurunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun depan.
“Untuk KJP maupun KJMU, termasuk pemutihan ijazah, adalah program yang tidak boleh diubah walaupun ada pemotongan dana bagi hasil yang menyebabkan penurunan APBD DKI dari Rp95 triliun menjadi Rp81 triliun,” tegas Pramono.
Ia menyebutkan, saat ini jumlah penerima KJP tahap dua mencapai 707.513 siswa, sementara penerima KJMU sebanyak 16.920 mahasiswa. Pramono berharap, program try out ini dapat menjadi percontohan bagi wilayah lain di Jakarta. Karena itu, ia telah meminta Dinas Pendidikan agar memperluas pelaksanaan program ini ke seluruh wilayah kota dan kabupaten administratif.
“Saya sudah meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan agar daerah-daerah lain melakukan hal yang sama,” katanya.
Lebih lanjut, Pramono juga mendorong agar pembiayaan program pendidikan seperti ini bisa dilakukan secara berkelanjutan melalui skema creative financing dengan melibatkan BUMN, BUMD, dan pihak swasta, agar tidak sepenuhnya bergantung pada APBD.
Ia berharap melalui bantuan pendidikan seperti KJP dan KJMU, para siswa dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memperbaiki kesejahteraan keluarganya.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Timur, Munjirin, dalam laporannya mengatakan bahwa program try out ini bertujuan memberikan kesempatan belajar yang setara bagi siswa penerima KJP, khususnya dalam menghadapi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
“Agar mereka memiliki pengalaman dan kepercayaan diri yang sama seperti siswa lainnya ketika menghadapi ujian tulis berbasis komputer untuk masuk ke perguruan tinggi negeri maupun swasta,” ujar Munjirin.
Program try out ini direncanakan berlangsung dalam lima periode, mulai Oktober 2025 hingga Februari 2026, dengan total peserta sebanyak 3.304 siswa dari 40 SMA negeri di Jakarta Timur.
Pelaksanaan kegiatan ini didukung penuh oleh Baznas Bazis Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Naiju Academy. Pemerintah Kota Jakarta Timur berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan kualitas pendidikan di ibu kota sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta.

