RK Bertemu Jokowi, Sekjen PDIP: Menunjukkan Mentalitas Kalah

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto merespons pertemuan calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) dengan Presiden ke-7 Joko Widodo.
Menurut dia, pertemuan itu menunjukkan mempertontonkan mentalitas orang kalah. Sebab, lanjut Hasto, elektabilitas RK mengalami kemunduran.
“Terima kasih, di tengah-tengah hasil survei yang menunjukan pasangan RK Itu mengalami penurunan secara drastis, menunjukkan ketidakpercayaan publik yang makin besar, kemudian Pak RK datang ke Pak Jokowi, itu menunjukkan mentalitas kalah,” katanya di Jakarta, Senin (4/11).
Hasto mengatakan langkah RK bertemu Jokowi tentu ingin meminta restu dan pertolongan agar pria kelahiran Bandung itu menang dalam Pilkada Jakarta 2024.
Dia mengatakan langkah meminta restu dan pertolongan maju kontestasi politik seperti mengembalikan Indonesia ke budaya Orde Baru.
Menurut Hasto, anak muda sebenarnya tidak suka langkah meminta pertolongan dan restu dalam kontestasi politik. Para generasi Z lebih suka kandidat menawarkan gagasan dan mempertontonkan prestasi.
“Budaya restu-restuan itu adalah budaya lama, budaya Orde Baru. Berbeda dengan budaya anak muda, generasi milenial, gen Z yang mengedepankan prestasi, itu bedanya,” ujarnya.
“Harusnya turun ke bawah, dengan menampilkan gagasan yang baik, sehingga ketika RK datang ke Pak Jokowi itu menunjukkan sekali lagi mentalitet kalah, mentalitet bukan pejuang,” imbuh Hasto.
Alumnus Universitas Pertahanan (Unhan) itu melanjutkan langkah RK meminta pertolongan untuk menang Pilkada Jakarta 2024 tidak dilakukan kandidat yang diusung PDIP yakni Pramono Anung dan Rano Karno.
“Maka dari itu, kami makin meyakini Pak Pramono Anung dan Rano Karno akan memenangkan Pilkada Jakarta, karena terus turun ke bawah dan menyapa rakyat dengan gagasan gagasan yang membangun Jakarta sebagai global city,” ujarnya.
Hasto menilai menurunnya elektabilitas RK bisa terjadi setelah Cawagub Jakarta nomor urut 1, Suswono membuat pernyataan tentang janda kaya menikahi pria muda pengangguran.
Temuan elektabilitas yang turun pada akhirnya membuat RK khawatir dan eks Wali Kota Bandung itu meminta pertolongan Jokowi untuk bisa menang Pilkada Jakarta 2024.

“Oleh karena itu, mari kita semua bergerak serentak karena budaya restu restuan itu budaya masa lalu, budaya feudal yang harus kita tinggalkan,” kata Hasto.

Ia menuturkan langkah RK meminta pertolongan Jokowi sudah tak berlaku karena Presiden Prabowo Subianto sudah menekankan pentingnya aparat netral pada pilkada serentak 2024.
“Cawe-cawe Jokowi sudah enggak bisa lagi, meskipun kita lihat ada berbagai elemen-elemen aparatur negara yang masih mencoba dikerahkan. Oleh karena itu, jangan takut terhadap intervensi dari aparat negara, karena presiden prabowo sudah mengatakan komitmennya untuk netral,” tutup Hasto

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini