Ketua DPRD DKI, Prasetio Edi Marsudi, menilai wacana penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 melanggar konstitusi. Karenanya, pembicaraan itu mesti dihentikan.
Menurut Pras, panggilan bekennya, pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melarang para menteri kabinet Indonesia Maju untuk berbicara penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden sudah sangat tepat.
“Saya sangat mengapresiasi sikap tegas Presiden karena hal ini untuk menjaga amanat konstitusi kita,” kata Pras dikutip dari laman Instagram pribadinya, Jumat (8/4).
Dia menjelaskan, konstitusi telah mengatur bahwa pesta demokrasi diselenggarakan setiap lima tahun sekali serta masa jabatan Presiden maksimal dua periode.
Tentu, ditegaskan dia, Presiden Jokowi tetap berkomitmen terhadap demokrasi yang sudah berjalan sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
“Beliau sangat taat terhadap pondasi-pondasi kehidupan bertata negara yang tertuang dalam konstitusi kita. Sudah semestinya kita juga wajib mematuhihya,” ungkap politikus PDIP itu.
Dia mengaku, sangat sependapat dengan Presiden Jokowi, dan Ketua DPR Puan Maharani saat menemui Presiden di Istana Bogor menyampaikan, dukungan sikap tegas terhadap menteri mengikuti perintah Presiden.
“Sehingga, bisa lebih fokus membantu Presiden mengatasi berbagai persoalan bangsa, khususnya kenaikan berbagai harga komoditas yang memberatkan rakyat saat ini,” ucap dia.
“Saya sependapat dengan Mba Puan karena pemulihan ekonomi rakyat sekarang ini harus lebih dikedepankan. Selain itu, lebih baik kita fokus membangkitkan semua sektor yang terdampak pandemi sehingga semuanya dapat pulih dan maju kembali,” imbuh Pras.
Sebagai Ketua DPRD DKI, yang juga Ketua Asosiasi DPRD Provinsi Seluruh Indonesia (ADPSI), dia mengaku, cukup kaget dengan dukungan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) terkait perpanjangan masa jabatan presiden.
Bahkan, lanjutnya, rencananya mereka ingin mendeklarasikan dukungan kepada Presiden untuk menjabat tiga periode selepas Idulfitri nanti.
“Lebih baik kita fokus bersama untuk terus gotong-royong, bersinergi, dan berkolaborasi dalam pemulihan semua sektor terdampak pandemi. Banyak hal yang jauh lebih penting, fokus bekerja dalam menangani sejumlah permasalahan yang kini tengah terjadi,” tandas dia.