Intime – Mantan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok hingga pukul 17.00 masih diperiksa oleh penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus). Dia digarap dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah di Pertamina.
Ahok diperiksa sebagai saksi untuk memperkuat pembuktian dan juga mencari alat bukti untuk menjerat pihak lain yang turut bertanggung jawab dalam kasus impor minyak mentah di Pertamina dan sub holding dan produk kilang Pertamina-KKKS periode 2018-2023.
Ahok tiba pukul 08.36 WIB, dan mulai pemeriksaan pada pukul 10.00 Wib di gedung Jampidsus Kejaksaan Agung (Kejagung).
Ahok nampak mengenakan batik berkelir coklat dalam pemeriksaaannya sebagai saksi tersebut. Ahok tak datang sendiri, sebab dia didampingi timnya saat tiba di Kejagung.
“Saya sangat senang bisa membantu kejaksaan kalau yang apa yang saya tahu akan saya sampaikan,” ujar Ahok kepada wartawan di Kejagung, Jakarta, Kamis (13/3)
Dalam pemeriksaaan sebagai saksi, Ahok mengaku bahwa dirinya membawa data rapat saat dirinya menjabat sebagai Komisaris Utama di perusahaan plat merah tersebut.
“Data yang kami bawa itu adalah data rapat. Kalau diminta (penyidik Jampidsus) akan kita kasih,” tuturnya.
Sebelum pemeriksaan ini, Ahok sempat sesumbar akan membuka kasus di Pertamina. Dia bahkan mengklaim memiliki banyak catatan yang bisa menyeret siapa saja sosok yang bertanggung jawab dalam kasus rasuah di perusahaan minyak pelat merah tersebut.
Bahkan, dengan lantang Ahok menyampaikan bahwa setiap pimpinan di Pertamina tidak mau memberhentikan masalah yang saat ini menjadi kasus di Kejagung.
“Kalau menurut saya ini permainan sudah lama yang masing-masing penguasa tidak mau setop,” tuturnya dikutip melalui Youtube Narasi Newsroom, Sabtu (1/3)