Bendahara PWNU DKI, Mohamad Taufik meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit segera menangkap menangkap Ferdinand Hutahaean. Pangkalnya, cuitannya telah menyebarkan ujaran yang menyinggung SARA dengan menghina umat beragama.
“Saya sebagai Bendahara PWNU DKI meminta polisi segara tangkap Ferdinand demi kentenangan bangsa,” kata Taufik dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (6/1).
Wakil DPRD DKI itu mengungkapkan, alasan Ferdinand harus segera ditangkap karena manusia ini tidak bisa dibiarkan atau seenaknya aja mencuit soal
Allah.
Dia menegaskan, sejak kecil dirinya mengaji di kampung halaman Banten, bahwa tidak ada Tuhan lemah. Bahkan, ini berlaku semua agama yang membuat kegaduhan serta merusaka kebangsaan bangsa ini.
“Dalam Islam itu saya meyakini. Bahwa Al-Qawiyyu (Maha Kuat), Al-Aziz (Maha Perkasa) Al Jabbar memiliki (Mutlak) Kegagahan. Saya ini belajar sama KH kampung. Jangan lah, buat kegaduhan yang bisa berujung benturan. Ini harus ditindak tegas,” cetus dia.
Taufik menambahkan, bahwa pernyataan menyakiti dan merusak harmonisasi antar-umat beragama.
“Kita ini, kan, harus selalu menjaga antar-pemeluk agama agar tak menyakiti atau mencederai keyakinan masing-masing. Jadi, cuitan-cuitan di media sosial itu sangat disayangkan. Saya bingung, kok senang buat gaduh,” tegasnya.
Terkait, adanya klarifikasi Ferdinand, dia menilai, haknya membela diri. Namun, ada jejak digital sebagai bukti otentik tak bisa disangkal. “Silakan membela diri. Haknya untuk klarifikasi.
“Kan, videonya meminta maaf. Sebagai umat Islam maafkan. Tapi, itu tidak untuk hukum yang harus berjalan. Harus ada efek jera,” tandas dia.
Seperti diketahui, pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean sedang ramai mendapat sorotan publik. Hal itu, setelah ia membuat status “Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa Maha Segalanya”.