Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengikuti ajang lari Victoria Run di Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Minggu (3/11).
Dalam event tersebut, Hasto yang ditemani Ketua DPP PDIP bidang Reformasi Hukum Ronny Talapessy sukses finish dengan catatan waktu 1 jam 34 menit.
Setelah menyelesaikan lomba, Hasto menyampaikan berolahraga lari mengandung banyak pesan.
Bahkan Hasto menyebut istilah antipresidensial. Sosok Jokowi yang jalan turun harusnya enak, tapi malah susah.
Kata Hasto, selain menjaga tubuh agar tetap sehat, olahraga lari juga memiliki pesan bagi siapapun termasuk para politisi.
Politisi asal Yogyakarta ini pun menceritakan pengalamannya berlari selama 10K berkeliling kawasan BSD.
Hasto menemukan rute yang berliku dan penuh tantangan. Termasuk, jelang finish, mendapati rute menurun di KM 8. Dia pun memaknai bahwa olahraga lari ‘antipresidensial’.
Dia pun menyinggung sosok Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang justru ‘enggan’ untuk turun jelang garis finish.
“Lari ini ternyata antipresidensial, mengapa? Karena tadi setelah kilometer 8 ada jalan menurun, turun itu enak sekali. Berbeda dengan Presiden Jokowi sebelumnya yang mau turun itu rasanya susah,” ujar Hasto.
“Jadi lari itu spiritnya adalah antipresidensial, maka siapa yang suka olahraga itu artinya jiwa dan badannya sehat,” imbuhnya.
Selain itu, lanjutnya, pengalaman lari di Victoria Run ini membuat Hasto berkontemplasi soal prestasi dapat diraih dengan berlatih secara konsisten dan pantang menyerah tanpa jalan pintas.
Hasto pun mencontohkan, jelang event lari kali ini, ia terus berlatih dengan giat untuk mencapai waktu terbaik. Namun, nyatanya dengan berlatih sekalipun, Hasto hanya bisa memperoleh waktu terbaik 2 menit dari waktu sebelumnya.
“Semangat bahwa prestasi itu hanya bisa dengan latihan, tidak ada jalan pintas. Saya tahun yang lalu (lari 10K), finish 1 jam 36 menit. Dan kali ini setelah berlatih ternyata hanya naik 2 menit, menjadi 1 jam 34 menit, dengan demikian tidak ada jalan pintas,” kata Hasto.
Dia mengatakan para politisi harus belajar tentang falsafah dari lari ini, untuk tidak menggunakan jalan pintas.