Intime – Isu reshuffle atau kocok ulang kabinet terus menggelinding kencang. Parta mitra koalisi pemerintah silih berganti mengomentari hak prerogatif Presiden tersebut.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PDIP, Arif Wibowo, menyatakan, partainya menghormati keputusan Presiden Joko Widodo menyangkut isu reshuffle kabinet karena merupakan hak presiden.
“Jadi, saya kira, ya, kabinet baik-baik saja. Akan tetapi, kalau itu menyangkut kader partai, kami sudah pasti berkomunikasi sebaik-baiknya kepada Pak Presiden, secara khusus ketua umum. Hal ini karena menteri, wakil menteri, presiden, dan wakil presiden adalah titah ketua umum,” kata Arif usai pembukaan Bimtek Anggota DPRD tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia di Jakarta, Selasa (14/6).
PDIP, kata dia, sejauh ini merasa bahwa kader partainya yang bertugas di kabinet bekerja baik-baik saja.
Menurut dia, semua pihak selama ini banyak memikirkan isu reshuffle namun faktanya tidak pernah ada reshuffle.
“Lah, itu masalahnya, jadi PDIP sedang baik-baik saja. Kerja keras menggalang kekuatan di bawah, rakyat di bawah, membela rakyat, dan menguatkan partai,” kata Arif.
Mengenai isu Olly Dodokambey bakal masuk kabinet, Arif menjawab bahwa itu harus ditanyakan kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Terkait dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang diisukan bakal masuk kabinet, Arif menegaskan bahwa hal itu merupakan kewenangan Presiden Jokowi
“Itu kewenangan Presiden, prerogratif Presiden. Ya, Presiden mau ambil siapa saja boleh. Itu kewenangan Presiden,” katanya.
Ia melanjutkan, “Apakah nanti menyangkut hubungan partai lain, apakah baik-baik saja, saya kira tergantung pada Presiden mengomunikasikannya. Akan tetapi, bagi PDIP, kami sedang tidak ada masalah, baik-baik saja kami semua. PDI Perjuangan ora popo.”