PT Kereta Api Indonesia mengadakan event Traveling by Train di Semarang dengan keberangkatan dari Bandung menggunakan KA Ciremai pada Selasa (19/12). Traveling by Train merupakan program tahunan KAI yang mengajak masyarakat untuk menikmati perjalanan menuju destinasi wisata menggunakan kereta api. Untuk Traveling by Train yang ke-11 ini, KAI mengajak selebritas, influencer, dan media sebagai pesertanya.
“Melalui program Traveling by Train, KAI ingin mempromosikan layanan kereta api yang merupakan transportasi massal yang bebas macet, nyaman, dan selamat kepada masyarakat luas berkolaborasi dengan public figure dan media. Kegiatan ini juga dapat membantu mempromosikan obyek-obyek wisata yang menjadi destinasi di tiap kota yang menjadi agenda Traveling by Train,” kata EVP of Passenger Transport Marketing and Sales KAI, Ririn Widi Astutik.
Selebritas yang turut memeriahkan event kali ini yaitu aktor, penyanyi, presenter, dan VJ Indonesia Eddi Brokoli serta artis sekaligus model Zoe Levana. Selain itu, hadir pula sejumlah influencer untuk berpartisipasi dalam mempromosikan kenyamanan menggunakan kereta api dan daya tarik wisata Indonesia khususnya Semarang.
Pada Traveling by Train yang berlangsung 3 hari ini, terdapat kegitan mini talkshow di kereta untuk mengenalkan lebih jauh lagi layanan-layanan terkini KAI, khususnya bagi kalangan anak muda. Saat ini, penumpang layanan KAI berusia muda mendominasi dengan persentase 40% milenial, 40% gen Z, dan 5-7% alpha.
Pada hari kedua, peserta diajak untuk mengeksplor kota lama Semarang dengan mengunjungi Museum Kota Lama, Kampung Batik, Toko Oen, Gereja Blenduk, Semarang Contemporary Art Gallery, hingga Pasar antik.
Adapun di hari ketiga, peserta diajak menjelajahi sejarah perkeretaapian di Indonesia dengan mengunjungi Museum Kereta Api Ambarawa dan Gedung Lawang Sewu. Museum Kereta Api Ambarawa awalnya adalah sebuah stasiun yang bernama Stasiun Willem I. Stasiun ini dibangun oleh Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) yang diresmikan pada tanggal 21 Mei 1873 bersamaan pembukaan lintas Kedungjati – Ambarawa tahun 1907.
Sedangkan Lawang Sewu adalah gedung bersejarah milik KAI yang awalnya digunakan sebagai Kantor Pusat perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Gedung Lawang Sewu dibangun secara bertahap di atas lahan seluas 18.232 m2. Bangunan utama dimulai pada 27 Februari 1904 dan selesai pada Juli 1907. Sedangkan bangunan tambahan dibangun sekitar tahun 1916 dan selesai tahun 1918.
“Harapannya, masyarakat semakin banyak yang menggunakan jasa KAI dalam bertransportasi. Apalagi menjelang momen liburan Natal dan Tahun Baru, dimana seluruh insan KAI semangat dalam melayani melalui kemudahan dan inovasi produk. KAI juga berkomitmen bahwa keselamatan sebagai fokus utama selama masa Nataru,” tutup Ririn Widi Astutik.