Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Jose Tavares tekankan bahwa peningkatan kemitraan bilateral antara Indonesia dan Rusia diperlukan untuk menghadapi ketidakpastian dan perubahan lingkungan strategis. Hal ini diungkapkan pada seminar daring bertajuk Ambassador Insight: Indonesia and Russia’s Relations in Response to the Changing Strategic Environment yang diikuti oleh mahasiswa dan civitas academia Universitas Kristen Indonesia (UKI) secara virtual (15/01/2021).
Dubes Jose menambahkan bahwa Indonesia dan Rusia memiliki beberapa kesamaan pandangan dalam isu global seperti dukungan penguatan sistem PBB, serta untuk pengaturan perdagangan bebas multilateral yang bersandar kepada WTO. Dalam kerangka bilateral, potensi peningkatan kerja sama sangat besar, terutama di bidang perdagangan, investasi, pariwisata, serta menjadikan Rusia sebagai tempat untuk mempelajari sains dan teknologi tinggi.
Menanggapi paparan tersebut, beberapa peserta menyampaikan pertanyaan terkait dengan kerja sama dalam menghadapi vaksin COVID-19 serta hal lain mengenai peningkatan kerja sama Indonesia-Rusia. Adapula mahasiwa yang menyampaikan keinginan untuk melanjutkan studi di Rusia yang dijawab oleh Dubes Tavares bahwa hal tersebut tidak mustahil.
Setiap tahun, Pemerintah Rusia memberikan alokasi 160 beasiswa kepada pemuda Indonesia untuk belajar di Rusia. Demikian pula Pemerintah RI memberikan beasiswa kepada pemuda Rusia untuk belajar di Indonesia dalam skema Darmasiswa, Bea Siswa Seni dan Budaya (BSBI) dan Kemitraan Negara Berkembang (KNB).
Ambassador Insight merupakan rangkaian kegiatan seminar daring yang diselenggarakan UKI dengan menghadirkan para Duta Besar RI sebagai pembicara utama. Webinar kali merupakan yang kedua kali, dimana sebelumnya menghadirkan Duta Besar RI untuk RRT yang juga pernah menjadi Duta Besar RI untuk Rusia. *