Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian (Balitbangtan Kementan) memperkenalkan inovasi teknologinya di kawasan lumbung pangan (food estate) berbasis hortikultura saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah (Jateng), pada Selasa (14/12).
Teknologi modern yang dikenalkan adalah irigasi otomatis berbasis internet of things (IoT) dengan menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang dilengkapi sensor kadar lengas tanah, kamera pengawas (CCTV), dan teknologi perangkap hama.
Seluruh komponen dapat dikendalikan melalui ponsel pintar dan terhubung dengan Agriculture War Room (AWR) Kementan sehingga proses pengontrolan suhu, kelembaban, pertumbuhan tanah, dan serangan hama dapat dilakukan dari jarak jauh.
Kepala Balitbangtan, Fadjry Djufry, menyatakan, teknologi irigasi otomatis ini juga ramah lingkungan karena menggunakan energi surya dan pengairan presisi.
“Sentuhan teknologi Litbang membuat irigasi bisa jalan secara otomatis ketika tanah ini perlu air. Tidak hanya itu, teknologi ini juga ramah lingkungan karena hemat energi, hemat air, dan dapat hemat untuk penggunaan pupuk urea,” tuturnya dalam keterangan tertulis, Rabu (15/12).
“Ketika kita hemat penggunaan pupuk urea tentunya emisi N2O yang dilepas ke udara pun juga akan bisa ditekan,” imbuhnya.
Balitbangtan juga menampilkan alat mesin pertanian (alsintan) modern pada acara tersebut, antara lain alat penggulud, penanam, dan pemanen kentang, alat penanam biji-bijian pneumatik, alat tanam ubi kayu, chiller room mobile, dan bengkel alsintan mobil.
Petani setempat mulanya menggunakan sistem irigasi konvensional. Kehadiran teknologi Balitbangtan diharapkan membuat pekerjaan lebih efektif dan efisien.
“Alat ini cukup mudah dipahami. Di sini ada sensor untuk kelembapan udara, kelembapan tanah atau lengas tanah, itu ada CCTV juga, dan ada monitoring cuaca, jadi sangat mudah untuk dicerna oleh petani-petani. Di sini juga ada kontrol untuk otomasisasi sprinkler untuk irigasi pada pertanaman,” urai petani setempat, Hendi.
Di lokasi food estate, Presiden Jokowi sempat melakukan penanaman bawang merah dan berdialog dengan petani. Dia meminta Kementan terus melakukan pendampingan guna mendorong produktivitas.
“Kita harapkan dengan produktivitas yang semakin baik dan intervensi di bibit diharapkan pendapatan petani akan meningkat,” katanya.
Sementara itu, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyatakan, pengembangan kawasan food estate di Temanggung menggunakan varietas unggul, salah satunya bawang merah batu ijo yang memiliki potensi hasil 16 ton per ha, berukuran besar, dan umur panen 60-65 hari.
Politikus Partai NasDem ini juga mendorong penerapan teknologi pertanian berbasis sistem pakar. “Diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan dalam negeri.”