Menkeu Purbaya Ogah Pakai APBN Nanggung Utang Kereta Cepat

Intime – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak ikut menanggung beban utang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang dikelola PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Ia mendorong agar penyelesaian pembiayaan proyek strategis itu dilakukan oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

“Kan KCIC di bawah Danantara kan, kalau di bawah Danantara kan mereka sudah punya manajemen sendiri, sudah punya dividen sendiri yang rata-rata setahun bisa Rp 80 triliun atau lebih. Harusnya mereka manage dari situ, jangan ke kita lagi, karena kalau enggak, ya, semuanya ke kita lagi, termasuk dividennya,” kata Purbaya secara online dalam Media Gathering di Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/10).

Menurut Purbaya, pemerintah ingin membedakan secara tegas antara tanggung jawab korporasi dan peran negara agar proyek-proyek infrastruktur strategis tidak seluruhnya menjadi beban fiskal.

“Karena kalau enggak ya semuanya kita lagi, termasuk dividennya. Jadi ini kan mau dipisahin swasta sama government,” tegas dia.

Meski demikian, Menkeu mengaku belum menerima pembahasan resmi dari pihak Danantara terkait wacana keterlibatan APBN dalam pengelolaan utang KCIC.

“Saya belum dihubungi untuk masalah itu sih. Nanti begitu ada, saya kasih tau updatenya seperti apa,” ujar Purbaya.

Baca artikel detikfinance, “Purbaya Ogah APBN Ikut Nanggung Beban Utang Kereta Cepat” selengkapnya https://finance.detik.com/infrastruktur/d-8154984/purbaya-ogah-apbn-ikut-nanggung-beban-utang-kereta-cepat.

Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria sebelumnya menyampaikan pihaknya telah menyiapkan dua skema penyelesaian utang kereta cepat, yaitu dengan mengambilalih infrastrukturnya dan menyuntikkan dana tambahan.

“Apakah kemudian kita tambahkan equity yang pertama atau kemudian memang ini kita serahkan infrastrukturnya sebagaimana industri kereta api yang lain, infrastrukturnya itu milik pemerintah. Nah ini dua opsi ini yang kita coba tawarkan,” kata Donny.

Pada dasarnya, disampaikan Dony proyek tersebut memberikan dampak ekonomi yang cukup signifikan bagi masyarakat, dengan memangkas waktu tempuh. Saat ini pula jumlah penumpang KCIC terus mengalami peningkatan yakni mencapai 30 ribu penumpang per hari.

“Tapi dari satu sisi kita juga memperhatikan keberlanjutan daripada KAI itu sendiri. Karena KCIC ini sekarang bagian daripada KAI, inilah yang kita cari solusi terbaik,” kata dia.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini