Impian warga Kota Bekasi untuk mendapatkan moda transportasi modern berbasis rel akan segera terwujud.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meresmikan pencanangan pembangunan MRT Jakarta Timur-Barat Fase I tahap I. Proyek ini akan terbentang dari Medan Satria (Bekasi)-Tomang (Jakarta Barat) sepanjang 24,5 kilometer (km).
Peresmian pencanangan pembangunan dilakukan di proyek Stasiun MRT Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (11/9).
Stasiun Thamrin yang berada di bawah tanah bakal menjadi pertemuan antara MRT selatan-utara dengan MRT timur-barat.
“Kami ingin memperluas, memperlebar jangkauan pembangunan,” kata Jokowi.
Khusus fase I tahap I dari Medan Satria ke Tomang akan dilalui 21 stasiun. Ada yang bentuknya layang maupun yang di bawah tanah.
Dari data MRT Jakarta, 21 stasiun itu antara lain adalah Medan Satria, Ujung Menteng, Pulo Gebang, Cakung Barat, Penggilingan, Pulogadung, Perintis, Pakulonan Timur, Pakulonan Barat, Sumur Batu, Cempaka Baru, dan Galur.
Kemudian berlanjut ke Galur, Kwitang, Senen, Kebon Sirih, Thamrin, Cideng, Petojo, Roxy, Grogol, Tomang.
Kemudian ada juga pembangunan 1 depo di Rorotan, sekitar 5,9 km ke arah utara Stasiun Medan Satria.
Dari 21 stasiun itu ada delapan yang berada di jalur bawah tanah, sisanya berupa jalur layang.
Bila ditarik garis dari timur, mulai dari Medan Satria ke Cempaka Baru akan dibangun dengan jalur dan stasiun layang.
Kemudian dari Galur ke Roxy dibangun di bawah tanah atau underground. Selanjutnya, dari Grogol ke Tomang dibangun dengan jalur dan stasiun layang kembali.
Jokowi menyatakan MRT Jakarta telah mengangkut 120 juta penumpang sejak beroperasi pada Maret 2019. Jumlah ini dinilai sangat besar dan dapat mengubah wajah Jakarta.
Dia mencontohkan MRT yang telah beroperasi di Jakarta dari Lebak Bulus ke Bundaran Hotel Indonesia telah mengubah wajah Jakarta.
“Kita lihat sekarang utara selatan fase 1 sudah mengubah wajah Jakarta. Ini sudah mengubah wajah transportasi, Jakarta dan negara kita Indonesia,” ujar Jokowi.
