Tangani Stunting BKKBN Gandeng Mitra Swasta dan Asing

Intime – Perkuat penanganan penurunan prevalensi stunting di Indonesia, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggandeng sejumlah mitra swasta dan asing.

“Kini masalah yang kita hadapi adalah ketika bangsa kita menghadapi bonus demografi, tapi di satu sisi kita punya angka stunting yang masih 24,4 persen,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo pada acara penandatanganan MoU BKKBN bersama Mitra di Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat (23/9).

Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) kerjasama penurunan angka stunting tersebut dilakukan antara BKKBN bersama Tanoto Foundation, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), Yayasan Bakti Barito, PT Bank Central Asia Tbk dan Amerika Serikat melalui United States Agency for International Development (USAID).

Kepala BKKBN berharap dengan kolaborasi tersebut dapat mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang menargetkan pengurangan prevalensi stunting secara nasional berada pada angka 14 persen di tahun 2024.

“Kalau kita perangi stuntingnya saja, kita akan lelah, jadi kita harus mengambil akar permasalahannya. Kami ucapan terima kasih atas bantuan yang nantinya diberikan untuk mengimplementasikan program-program percepatan penurunan stunting,” kata Hasto.

Kolaborasi bersama mitra tersebut oleh Hasto dijelaskan berupa peningkatan edukasi masyarakat dan implementasi program gizi yang terintegrasi untuk mengatasi stunting melalui penerapan intervensi gizi berbasis bukti, untuk memperkuat layanan gizi melalui sistem kesehatan dari tingkat nasional hingga lokal.

Menurut Hasto, pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 terkait percepatan penurunan angka stunting, berupaya menyelesaikan masalah tersebut melalui intervensi sensitif yang berkaitan dengan lingkungan layak huni dan sanitasi atau air bersih, serta intervensi spesifik yang berhubungan dengan nutrisi anak dan ibu hamil.

Direktur USAID Indonesia Jeff Cohen dalam kesempatan yang sama menekankan bahwa lewat kerja sama seperti inilah, intervensi yang bersifat sensitif maupun spesifik dapat berjalan dengan optimal mewujudkan target yang sudah pemerintah tetapkan.

“USAID gembira bisa memperkuat kemitraan dengan mitra sektor swasta untuk mendukung pencapaian sasaran Pemerintah Indonesia dalam menurunkan prevalensi stunting nasional pada tahun 2024,” kata Jeff.

Kemudian, Direktur Yayasan Bakti Barito, Dian A. Purbasari juga berharap kolaborasi bersama BKKBN dapat meningkatkan kesehatan anak-anak bangsa, baik melalui pemberian nutrisi yang cukup maupun tumbuh di lingkungan yang layak serta suportif.

“Kami bangga menjadi bagian dari Program PASTI, untuk membantu mengatasi stunting melalui program strategis seperti penyediaan nutrisi, pembangunan kapasitas serta mendorong perubahan perilaku sosial ke arah yang lebih baik lagi,” ujar Dian.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini