Tragedi Stadion Kanjuruhan, Mahfud MD: Ada Tembakan Gas Air Mata Kedaluwarsa

Investigasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Stadion Kanjuruhan Malang tuntas. Hasilnya, diduga polisi menembakkan gas air mata kedaluwarsa.

Ketua TGIPF kasus Stadion Kanjuruhan yang juga Menko Polhukam Mahfud MD, menyatakan, TGIPF telah menuntaskan agenda pemeriksaan terhadap pihak-pihak terkait peristiwa maut itu, Selasa (11/10). 

perkembangan tugas tim gabungan independen pencari fakta kasus kerusuhan sepak bola di Kanjuruhan, Malang.

“Maka sesudah seminggu kami bekerja, Selasa (11/10) adalah hari terakhir untuk meminta keterangan dari pihak-pihak yang dibutuhkan oleh TGIPF,” ungkapnya saat konferensi pers di kantor Kemenko Polhukam, Selasa (11/10).

Pihak-pihak yang telah dimintai keterangan pada hari terakhir ini adalah LPSK, PSSI, PT liga, Indosiar. Malam ini, mereka menjadwalkan permintaan keterangan ke kelompok masyarakat sipil yang diketahui memiliki informasi terkait insiden maut tersebut. 

“Tim sekarang sedang mengkonfirmasi beberapa hal yang dinilai sebagai kesalahan didalam penerapan standar peraturan yang semestinya dilaksanakan dalam pelaksanaan pertandingan,” katanya.  

Mahfud mengaku, telah mengantongi banyak bukti yang didapatkan TGIPF dari lapangan. Dia mengonfirmasi kebenaran adanya penggunaan gas air mata kedaluwarsa yang ditembakan polisi ke arah tribun penonton. 

“Bukti-bukti penting yang didapatkan di lapangan saat ini sedang dikaji dan sebagain juga sedang diperiksakan di laboratorium, misalnya menyangkut kandungan gas air mata, apakah daluwarsa itu berbahaya atau sejauh mana tingkat kebahayaannya. Tim juga menemukan bahwa gas-gas yang disemprotkan itu sebagian sudah daluwarsa. Ada yang masih akan diperiksa lagi apakah kedaluwarsa atau tidak,” ujarnya. 

Rencananya, seluruh bukti yang didapat TGIPF akan dikonstruksi atau disusun menjadi satu rangkaian peristiwa yang dirunut sejak awal hingga akhir peristiwa tersebut. Tim juga akan membuat kesimpulan dari seluruh peristiwa itu sehingga rangkaian peristiwa nahas itu menjadi terang. 

“Besok, mulai hari Rabu tim akan segera menganalisis sekaligus menyusun kesimpulan dan rekomendasi,” ujarnya.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini