Intime – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menggandeng Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan audit dan evaluasi menyeluruh imbas kecelakaan beruntun armadanya.
Langkah ini merupakan respon atas arahan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, menyusul terjadinya tiga kecelakaan yang terjadi pada September 2025, dan melibatkan 2 operator yang bekerja sama dengan Transjakarta, yaitu Damri dan Steady Safe.
“Keselamatan adalah prioritas utama kami. Kami menggandeng KNKT karena keahlian dan independensi mereka dalam melakukan investigasi kecelakaan,” tutur Direktur Utama TransJakarta, Welfizon Yuza dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (23/9).
Lanjut Welfizon, kerja sama ini mencakup investigasi mendalam terhadap penyebab dari setiap kecelakaan, baik yang berhubungan dengan faktor manusia (SDM), prosedur operasional, maupun teknis armada.
Menurut dia, hasil dari investigasi ini akan menjadi dasar bagi Transjakarta untuk merumuskan perbaikan sistem secara komprehensif.
“Kami menyadari adanya kebutuhan untuk perbaikan di berbagai aspek. Oleh karena itu, kami akan bekerja sama erat dengan KNKT seperti yang sebelumnya pernah kami lakukan, untuk mengidentifikasi area-area yang perlu perbaikan” tambah Welfizon.
Transjakarta berharap, dengan adanya kerja sama ini, Transjakarta dan Mitra Operator bisa terus menghadirkan layanan transportasi publik yang memberikan rasa aman dan nyaman kepada pelanggan.
Sebelumnya, Transjakarta juga telah menjalankan rekomendasi KNKT, termasuk 15 Safety Actions. Memastikan lintasan aman, walaupun bukan di dalam koridor merupakan salah satu pekerjaan rumah yang perlu dukungan dari berbagai pihak.