Perang urat syaraf di internal Partai Gerindra pasca pemecatan Mohamad Taufik sepertinya bakal berlarut. Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Jimmy Alexander Turangan menyebut Majelis Kehormatan Partai (MKP) yang memecat Taufik belum juga menerima kenyataan kekalahan pada Pilpres 2019.
Padahal pasangan Capres-Cawapres yakni Prabowo-Sandiaga Uno 2019 kini telah menjabat sebagai menteri di kabinet Presiden Joko Widodo.
“Saya sebagai Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta berani mengatakan bahwa MKP di sini ternyata blum move on atas kekalahan di Pilpres kemarin. Padahal jelas-jelas PS (Prabowo Subianto) dan Sandiaga saat ini sudah menjadi bagian dalam pemerintahan,” kata Jimmy dalam keterangannya, Rabu (8/6/2022).
Soal belum tersedianya sekretariat partai, Jimmy mengakui itu. Tetapi, kata dia, ukuran keberhasilan Taufik memimpin partai bisa dilihat dari raihan perolehan kursi DPRD DKI selama Taufik memimpin, kemenangan dua Gubernur DKI di dua Pilkada terakhir serta mengantarkan Riza Patria menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
“Taufik sudah meletakan fondasi yang kuat mengakar bagi partai ini di DKI. Jumlah perolehan kursi selama tiga periode pileg meningkat tajam. Dua kali Pilkada menang, beserta kursi Wagub yang ditinggalkan Sandiaga kemarin bisa diraih. Itu prestasi dan loyalitas beliau kepada partai ini,” katanya.
Capaian prestasi Taufik memimpin partai di Jakarta itu sejatinya sudah cukup menjadi sumber daya yang kuat bagi Partai Gerindra untuk membangun Sekretariat sendiri nantinya. Yang pasti, alasan pemecatan Taufik itu sangat dia sayangkan lantaran semuanya dia anggap tak lagi relevan.
“Semua capaian itu sudah sangat cukup untuk membangun gedung yang tinggi bagi Partai Gerindra kedepannya agar supaya Partai Gerindra khususnya di DKI Jakarta akan berdiri tegak lebih tinggi dan tidak akan goyah diterpa angin sekalipun,” ungkapnya.
Dia menambahkan, adanya berita mundurnya Mohamad Taufik itu masih sekedar wacana saja. Jimmy mengaku, sebagai kader Gerindra masih berharap Mohamad Taufik tetap bertahan.
