Intime – Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta tadi malam, Senin, keluarkan guguran awan panas dengan jarak luncur 2000 meter mengarah ke barat daya.
Informasi terjadinya guguran awan panas yang terjadi pada pukul 20.39 WIB ini, disampaikan oleh Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida di Yogyakarta.
“Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 34 mm dan durasi 158 detik,” kata Humaida.
Menurut pantauan visual aktivitas Gunung Merapi pada periode 25 Februari-3 Maret 2022, BPPTKG mengungkap adanya perubahan morfologi pada kubah lava barat daya berupa bekas guguran, sedangkan perubahan ketinggian kubah lava tidak terlihat signifikan.
BPPTKG mencatat volume kubah lava barat daya Merapi sebanyak 1.578.000 meter kubik dan kubah tengah sebanyak 3.228.000 meter kubik.
Untuk saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Perlu diwaspadai adanya potensi guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, kemudian Sungai Bedog, Krasak dan Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Hanik juga mengatakan jika terjadi letusan eksplosif, maka lontaran material vulkaniknya diperkirakan dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.