Presiden Prabowo Subianto mengutus Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan hadir dalam perayaan Hari Antikorpsi Sedunia (Hakordia) di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kepala Negara menekankan komitmen pemberantasan korupsi di Indonesia.
“Komitmen pemerintah dalam pemberantasan korupsi juga tertuang dalam semangat Asta Cita poin ke 7, yakni memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba,” ungkap Budi di Gedung Juang Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin (9/12).
Budi juga menyatakan, pemberantasan korupsi adalah upaya panjang yang berkelanjutan, sehingga butuh dukungan semua lini dalam pemberantasannya.
“Hakordia adalah sarana yang sangat penting dalam menyampaikan pesan antikorupsi, kepada seluruh lapisan masyarakat dalam kegiatan kolaboratif dan edukatif. Maka diharapkan dapat membangun kesadaran kolektif bahwa korupsi adalah musuh bangsa yang dapat diperangi untuk mencapai Indonesia Emas 2045,” jelas Budi.
Ia meyakini sinergi dan kolaborasi antara KPK dengan lembaga penegak hukum lainnya serta kementerian/lembaga terkait bakal memperkuat komitmen pemberantasan korupsi.
“Perjuangan melawan korupsi tidak akan pernah selesai dan berhenti serta merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara Indonesia,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua KPK Nawawi Pomolango juga menyampaikan dukungannya pada komitmen Presiden RI dalam pemberantasan korupsi.
“Kami memahami tantangan pemberantasan korupsi di Indonesia sangat besar. Namun, kami juga percaya dengan semangat Asta Cita di bawah kepemimpinan Bapak Presiden, penguatan KPK, pelaksanaan pemerintahan yang bersih, serta penegakan hukum yang independen dan berkeadilan dapat diwujudkan,” ujarnya.
Untuk itu, KPK mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut menyemarakkan peringatan ini.
“Dengan semangat kebersamaan, mari kita jadikan momentum Hari Antikorupsi Sedunia ini sebagai tonggak perubahan mewujudkan Indonesia yang bersih, adil, dan bermartabat menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Nawawi.