Intime – Proses rekrutmen petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di sejumlah kelurahan di DKI Jakarta menuai keluhan dari masyarakat. Banyak pelamar merasa kecewa akibat proses seleksi yang dinilai tidak transparan dan tidak komunikatif.
Keluhan tersebut menjadi perhatian serius Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta, Justin Adrian. Ia menyampaikan bahwa banyak warga telah melapor dan mengeluhkan ketidakjelasan tahapan serta jadwal pengumuman hasil seleksi.
“Kami menerima banyak sekali keluhan dari warga mengenai proses rekrutmen PPSU yang saat ini berlangsung di kelurahan-kelurahan,” ujar Justin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (4/7).
Politisi Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menyebut, banyak warga yang datang langsung ke Balai Kota sejak pagi untuk mengikuti proses pendaftaran. Namun, mereka kecewa karena hingga kini belum ada kejelasan hasil seleksi.
Namun, tidak adaa transparansi dalam pengumuman hasil seleksi. Hal itu membuat para pendaftar kecewa.
“Padahal ini menyangkut harapan warga Jakarta yang sedang mencari pekerjaan,” lanjutnya.
Untuk itu, Justin mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta agar membuka proses rekrutmen secara transparan dan menjelaskan prosedurnya dengan rinci kepada publik.
“Harus jelas daftar ke mana, syaratnya apa, dan prosesnya bagaimana. Jangan sampai warga merasa disisihkan karena prosesnya tertutup dan tidak jelas,” tegasnya.
Selain soal transparansi, Justin juga menyoroti absennya segmentasi usia dalam proses seleksi. Ia menilai, tanpa adanya klasifikasi umur, persaingan menjadi tidak proporsional dan menyulitkan kelompok usia tertentu.
“Tidak ada segmentasi untuk menyaring para pendaftar berdasarkan usianya. Perlu adanya segmentasi yang lebih tepat dalam penempatan tenaga kerja,” tutup Justin.