Update korban erupsi Semeru: 39 meninggal, 13 masih hilang

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur (Jatim) yang meninggal mencapai 39 orang dan hilang 13 orang hingga hari ini, Kamis (9/12).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan, petugas di lapangan terus melakukan identifikasi dan verifikasi warga yanh meninggal.

Sedangkan, untuk pencarian yang hilang tim SAR gabungan menargetkan waktu enam hari ke depan dengan fokus di wilayah Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh dan wilayah Desa Curah Kobokan.

Sementara, untuk angka warga yang mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru meningkat, terhitung pada hari ini. Data Pos Komando (posko) Tanggap Darurat Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru, penyintas berjumlah 6.022 jiwa yang tersebar di 115 titik pos pengungsian.

“Posko terus memutakhirkan data warga terdampak maupun warga mengungsi di wilayah Kabupaten Lumajang, Malang, dan Blitar,” bebernya dalam keterangannya, Kamis (9/12).

Sebaran jumlah penyintas paling banyak berada di Kecamatan Candipuro dengan 2.331 orang, sedangkan di Kecamatan Pasirian 983 orang, Pronojiwo 525, Tempeh 554, Sumbersuko 302, Lumajang 271, Pasrujamber 212, Sukodono 204, Kunir 127, Tekung 67, Senduro 66, Padang 62, Jatiroto 59, Kedungjajang 50, Klakah 45, Yosowilangun 40, Rowokangkung 37, Ranuyoso 26, Randuagung 24, Tempusari 23 dan Gucialit 14.

Rapat koordinasi posko yang diselenggarakam hari ini (9/12), sejumlah pelayanan dasar menjadi perhatian petugas di lapangan untuk dioptimalkan, misalnya operasional dapur umum untuk menambah kapasitas masakan, kebutuhan toilet portabel dan ruang yang lebih nyaman untuk warga penyintas.

Terkait hal alokasi tempat pengungsian, posko masih mengidentifikasi fasilitas pendidikan yang aman dan dapat dimanfaatkan untuk pemindahan para penyintas.

Selain pengungsian, erupsi juga berdampak pada aset warga seperti rumah warga dan hewan ternak. Data sementara mencatat rumah terdampak 2.970 unit dan hewan ternak 3.026 ekor, dengan rincian sapi 764 ekor, kambing 684 dan unggas lainnya 1.578.

Sementara itu, data sementara fasilitas umum (fasum) terdampak antara lain sarana pendidikan 42 unit, sarana ibadah 17, fasilitas kesehatan satu, dan jembatan rusak satu.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini