Waspasada, BPBD DKI Sampaikan Potensi Longsor Timpa Pemukiman Warga di 2 Wilayah Kecamatan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, mengeluarkan peringatan dini adanya potensi tanah longsor di delapan wilayah kecamatan di Jakarta selama April 2022.

Enam lokasi di antaranya terdapat di wilayah Jakarta Selatan dan dua wilayah lain berada di wilayah Jakarta Timur. Titik-titik pemukiman warga yang tinggal di kawasan lereng di tepi sungai diminta untuk waspada.

Peringatan dini tersebut penting untuk diketahui. Sebab, sebagian wilayah pemukiman warga Jakarta berada di tepi sungai dan terdapat lereng tebing. Apalagi terdapat kejadian longsoran yang menghancurkan rumah warga setiap tahunnya.

Kepala BPBD DKI, Isnawa Adji, mengatakan, menurut informasi yang didapatkan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM pada situs vsi.esdm.go.id, untuk bulan April 2022, terdapat delapan wilayah kecamatan yang tersebar di Jakarta Selatan dan dua wilayah kecamatan di Jakarta Timur yang perlu mewaspadai adanya potensi gerakan tanah atau longsoran.

Dia menjelaskan, PVMBG merilis informasi potensi gerakan tanah di Jakarta setiap bulannya dengan menganalisis data curah hujan yang dikeluarkan oleh BMKG.

“Sepanjang tahun 2017 hingga 2021 terdapat total sebanyak 65 kejadian tanah longsor yang tersebar di berbagai lokasi di Jakarta,” ujar Isnawa dalam keteranga tertulisnya dikutip Rabu (6/4/2022).

Dia mengatakan, mayoritas kejadian tanah longsor itu terjadi karena intensitas curah hujan yang tinggi pada lokasi yang berada di sekitar kali atau sungai. Paling banyak terjadi di wilayah Jakarta Selatan sebanyak 34 kejadian dan Jakarta Timur 21 kejadian. Adapun untuk detail wilayah kelurahan yang paling banyak terjadi yakni di Srengseng Sawah 6 kejadian dan Ciganjur 4 kejadian.

”Informasi yang dirilis setiap bulannya bukan berarti seluruh wilayah kecamatan tersebut masuk ke dalam kategori rawan, namun hanya pada wilayah tertentu yang berada pada kawasan lereng di tepi kali atau sungai saja. Hal ini perlu dipahami agar masyarakat tidak panik, namun tetap waspada,” ujar Isnawa.

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indonesia Terkini