Intime – Untuk mengurangi emisi karbon dan polusi udara di Jakarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana memakai kendaraan dinas bertenaga listrik.
“Di Jakarta saat ini sedang ada proses penggantian kendaraan menjadi kendaraan bertenaga listrik. Prosesnya secara bertahap. Kendaraan dinas bisa juga menggunakan kendaraan listrik,” kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pada peluncuran bus listrik Transjakarta di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Selasa.
TransJakarta hari ini meluncurkan 30 unit bus listrik yang beroperasi pada empat rute. Rute tersebut antara lain, rute 1P (Terminal Senen-Bundaran-Senayan), 1R (Tanah Abang-Terminal Senen), 1N (Blok M-Tanah Abang), dan 6N (Ragunan-Blok M), dengan jam operasional pukul 06.00-21.00 WIB.
Anies mengatakan prioritas peluncuran kendaraan listrik saat ini untuk TransJakarta daripada kendaraan dinas, karena untuk kepentingan umum dan untuk mengurangi kemacetan sekaligus mengurangi polusi udara. Selain itu juga dapat mengurangi polusi suara hingga 28 persen lebih rendah daripada armada konvesional.
“Itu sebabnya kami memilih meluncurkan kendaraan umum berbasis listrik bukan kendaraan dinas berbasis listrik, karena kalau kendaraan dinas berbasis listrik, jumlah mobilnya masih tetap sama di jalan,” kata Anies.
Komitmen Jakarta untuk membangun sistem kendaraan berbasis listrik menurut Anies sejalan dengan upaya ibu kota mempercepat transisi menuju “net zero emission”.
“Kita berharap, dengan adanya bus listrik ini, masyarakat menjadi sadar pentingnya ramah lingkungan, dan upaya mengurangi emisi gas karbon di kota tercinta ini,” kata Anies.
Semua armada TransJakarta direncanakan akan berganti armada bus baru yang bebas emisi pada tahun 2025.